Indeks utama Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan Kamis (6/2). Sebab, pemerintah China berencana memotong tarif tambahan 50 persen pada beberapa barang AS.
Investor pun menyambut positif rencana tersebut. Kekhawatiran mengenai virus corona pun sedikit mereda.
Dilansir Reuters, Jumat (7/2), Dow Jones Industrial Average naik 92,26 poin atau 0,31 persen menjadi 29.383,11, indeks S&P 500 naik 10,34 poin atau 0,31 persen menjadi 3.345,03, dan Nasdaq Composite menambahkan 57,53 poin atau 0,61 persen menjadi 9.566,22.
China akan memangkas tarif pada 1.717 produk AS. Pemangkasan tarif tersebut sejalan dengan stimulus moneter yang dilakukan Bank Sentral China untuk membatasi dampak virus corona ke pasar keuangan.
Sejumlah data ekonomi AS yang positif juga telah membantu mengurangi kekhawatiran investor. Bahkan dalam tiga hari berturut-turut, Wall Street berhasil bangkit dengan Nasdaq yang mencatatkan rekor harian tertinggi dan S&P mencatat rekor mingguan tertinggi pada Rabu.
Meski demikian, darurat kesehatan di China terus mempengaruhi laporan perusahaan. Pembuat chip, Qualcomm Inc (QCOM.O), menyatakan virus corona akan berdampak pada penurunan penjualan. Sahamnya turun 1,8 persen di perdagangan premarket.
Perodusen sereal, Kellogg Co (K.N), juga turun 6,3 persen setelah melaporkan penjualan yang turun di kuartal IV 2019.
Tesla Inc (TSLA.O) pun tergelincir 3,4 persen akibat laba produsen mobil listrik ini di bawah proyeksi analis.
Namun, saham Twitter Inc (TWTR.N) naik sekitar 8,3 persen setelah pendapatan platform micro-blogging ini menyentuh USD 1 miliar pada kuartal IV 2019. Pendapatan ini pun jauh di atas perkiraan analis.