Wall Street Melesat, Didukung Kenaikan Saham Boeing

Ketiga indeks utama Wall Street melesat pada penutupan akhir pekan lalu. Lonjakan saham Boeing yang dibarengi dengan rencana dibukanya kembali aktivitas bisnis oleh Presiden Trump, serta harapan adanya obat potensial Gilead untuk mengobati COVID-19 mendorong bursa saham AS tersebut melesat.

Dilansir Reuters, Senin (20/4), indeks Dow Jones Industrial Average naik 704,81 poin atau 2,99 persen menjadi 24.242,49 poin, indeks S&P 500 bertambah 75,01 poin atau 2,68 persen menjadi 2.874,56 poin, serta Nasdaq menambahkan 117,78 poin atau 1,38 persen menjadi berakhir di 8.650,14 poin.

Dalam sepakan terakhir, Dow naik 2,2 persen dan S&P 500 naik 3 persen. Nasdaq melonjak 6,1 persen sekaligus mencatatkan kenaikan persentase terbesar mingguan sejak 2001.

Saham Boeing melesat hampir 15 persen. Ini ditopang rencana untuk memulai kembali produksi jet komersial di negara bagian Washington, yang telah berhenti beroperasi sejak bulan lalu akibat pandemi COVID-19.

Gilead Sciences Inc melonjak hampir 10 persen, setelah adanya laporan yang menyebut pasien dengan gejala COVID-19 dan mengalami gangguan pernapasan akut, merespons positif terhadap obat eksperimental remdesivir.

Laporan tersebut mengutip data parsial dari rumah sakit Universitas Chicago, satu dari 152 lokasi yang ikut dalam uji coba. Laporan ini pun membantu mengangkat pasar keuangan global.

Namun pihak Gilead mengatakan, perlu asanya analisis lebih lanjut dari data yang telah diuji coba tersebut. Sehingga hasil dari analisis dan penelitian obat tersebut bisa cepat diketahui dampaknya terhadap pasien COVID-19 secara keseluruhan.

“Jika pada akhirnya Anda bisa mendapatkan perawatan yang kuat sebagai pengganti vaksin dalam beberapa bulan ke depan, itu akan baik untuk saham-saham siklikal, apa pun yang sensitif secara ekonomi,” kata R.J Grant, kepala perdagangan di Keefe, Bruyette & Woods di New York.

“Jika kita bisa kembali normal dan ekonomi bisa mulai berfungsi, bank-bank akan berjalan,” lanjutnya.

Saham-saham bank pulih setelah merugi empat hari berturut-turut. Hal ini dipicu oleh para kreditur yang melaporkan miliaran dolar AS sebagai cadangan kerugian untuk menutup gagal bayar.

Apple Inc melemah 1,4 persen, setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat sahamnya terkait proyeksi penurunan 36 persen dalam pengiriman iPhone selama kuartal III tahun ini sebagai dampak virus corona.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 12,75 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 13,72 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

Leave a Comment