Wall Street Melemah, Imbas Investor Ramai-Ramai Ambil Untung,

Ketiga indeks utama Wall Street berakhir lebih rendah di akhir bulan November. Investor melakukan aksi ambil untung, menyusul pergerakan saham yang tajam dalam beberapa pekan terakhir dan November dinilai pergerakan tertinggi sepanjang masa.

Dilansir dari Reuters, Selasa (1/12), Dow Jones Industrial Average turun 0,91 persen menjadi 29.638,64 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,46 persen menjadi 3.621,67, dan Nasdaq Composite turun 0,06 persen menjadi 12.198,74.

Selama November, S&P 500 naik 10,8 persen, Dow bertambah 11,9 persen, dan Nasdaq naik 11,8 persen. Ini merupakan kenaikan bulanan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq sejak April 2020.

Sembilan sektor utama S&P 500 turun, dengan indeks energi jatuh 5,4 persen, mengikuti penurunan harga minyak mentah. Indeks teknologi S&P 500 naik 0,7 persen, sebagian berkat kenaikan 2,1 persen pada saham Apple Inc.

IHS Markit melonjak 7,4 persen setelah raksasa data S&P Global setuju untuk membeli penyedia informasi keuangan ini sebesar USD 44 miliar, yang akan menjadi akuisisi perusahaan terbesar tahun 2020.

Investor kini menanti pidato Ketua Fed, Jerome Powell, mengenai arah kebijakan bank sentral serta laporan pekerjaan bulanan pada hari Jumat.

Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, mengatakan pada hari Senin bahwa dua vaksin corona pertama melawan pandemi COVID-19 baru dapat tersedia untuk orang Amerika sebelum Natal.

Moderna Inc melonjak 20 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengajukan izin darurat AS dan Eropa untuk vaksin COVID-19.

Macy’s Inc dan Kohl’s Corp turun masing-masing 5,9 persen dan 3,9 persen. Penawaran online menumpulkan antusiasme masyarakat untuk belanja secara langsung di mal.

Volume di bursa saham Amerika adalah 15,0 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 11,3 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

Leave a Comment