Wall Street Kembali Loyo karena Netflix dan Amazon

Indeks utama Wall Street kembali melemah pada penutupan perdagangan Selasa (28/4). Investor menarik diri dari sejumlah saham yang memimpin pasar, meskipun harapan mengenai kembali dibukanya aktivitas bisnis terus meningkat.

Dilansir Reuters, Rabu (29/4), Dow Jones Industrial Average turun 32,23 poin atau 0,13 persen menjadi 24.101,55, indeks S&P 500 kehilangan 15,09 poin atau 0,52 persen menjadi 2.863,39, dan Nasdaq Composite turun 122,43 poin atau 1,4 persen menjadi 8.607,73.

Dari sebelas sektor utama dalam S&P 500, tujuh sektor ditutup menguat, dipimpin oleh sektor energi dan material.

Sementara saham teknologi turut mendorong penurunan ketiga indeks utama AS. Meski demikian, saham teknologi ini masih tetap berada di level tertingginya.

Di sisi lain, Netflix yang mencetak rekor tertinggi baru-baru ini karena pelanggannya di seluruh dunia tetap berada di rumah, sahamnya justru tergelincir 4,2 persen. Saham Amazon juga turun 2,6 persen.

“Pasar saham hari ini tentang uang yang keluar dari saham teknologi dan masuk ke saham yang sensitif pada harga,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.

Beberapa perusahaan kecil bernasib sedikit lebih baik daripada perusahaan besar dalam beberapa hari terakhir, karena mereka mendapatkan manfaat yang lebih banyak dari pelonggaran pembatasan di sejumlah negara.

Virus corona telah menginfeksi 1 juta orang di AS dan angka kematian diprediksi akan lebih tinggi jika pemerintah kembali membuka aktivitas bisnis dalam waktu dekat.

Sementara itu, pendapatan S&P 500 di kuartal I 2020 ini diproyeksi akan turun 14,8 persen, jauh lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu tumbuh 6,3 persen.

Federal Reserve AS juga mengadakan pertemuan kebijakan moneter dalam dua hari ini untuk merespons angka pengangguran yang tinggi dan pelemahan ekonomi global.

“Selama aktivitas bisnis tidak terbuka terlalu cepat dan menyebabkan tingkat infeksi meningkat, kemungkinan virus akan mencapai puncaknya dan segera menurun. Ini bisa memberikan harapan kepada konsumen bahwa ekonomi akan berjalan lagi,” tambah Ghriskey.

Sektor kesehatan turun 2,1 persen, didorong penurunan saham Merck & Co sebesar 3,3 persen setelah perusahaan pembuat obat itu memprediksi pendapatan selama tahun ini akan tertekan menjadi hanya USD 2,1 miliar.

3M, produsen masker pelindung N95 yang sangat dicari-cari, melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, sahamnya naik 2,6 persen.

Saham Harley-Davidson Inc melonjak 15,2 persen, setelah pembuat sepeda motor itu mengambil langkah untuk meningkatkan cadangan uang tunai di tengah penurunan permintaan akibat lockdown di banyak negara.

Saham PepsiCo naik 1,4 persen, diuntungkan dari meningkatnya permintaan makanan ringan karena kebijakan untuk tetap berada di rumah.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 12,31 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 11,31 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

Leave a Comment