Wall Street Ditutup Kompak Menguat Setelah The Fed Naikkan Suku Bunga

Pada perdagangan Kamis (17/3/2022), indeks utama Wall Street ditutup rebound. Kenaikan terjadi setelah investor mempertimbangkan implikasi ekonomi dari sikap Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga pada Rabu lalu. Sementara itu, harga minyak kembali melonjak karena kekhawatiran kekurangan pasokan yang timbul dari konflik Rusia-Ukraina.

Dikutip dari Reuters, Jumat (18/2), Dow Jones Industrial Average naik 1,23 persen menjadi 34.480,76, S&P 500 naik 1,23 persen menjadi 4.411,67 dan Nasdaq Composite bertambah 1,33 persen menjadi 13.614,78.

The Fed mengumumkan kenaikan seperempat poin persentase pada hari Rabu, kenaikan pertama dalam hampir tiga tahun sebagai upaya untuk memerangi kenaikan harga. Bank sentral AS juga memproyeksikan enam kali kenaikan suku bunga dengan ukuran yang sama sepanjang tahun ini. Hal ini pun memicu kekhawatiran di kalangan investor tentang dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Akibatnya, imbal hasil Treasury AS mengalami peningkatan setelah sebelumnya berada di level paling datar dalam lebih dari dua tahun. Imbal hasil untuk tenor 10 dan 2 tahun saat ini masing-masing di 2,1653 persen dan 1,969 persen.

Saham Eropa juga naik dalam perdagangan menyusul kenaikan suku bunga Fed dan langkah serupa oleh Bank of England. Indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,45 persen sementara indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 1,77 persen.

Sementara itu, harga minyak naik lebih dari 8 persen. Benchmark minyak mentah berjangka Brent naik 8,79 persen ke level USD 106,64 per barel, persentase kenaikan tertinggi sejak pertengahan 2020. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 8,35 persen menjadi USD 102,98 per barel.

Demikian juga dengan harga emas yang naik 1 persen. Spot gold naik 0,7 persen menjadi USD 1.942,04 per ounce, sementara emas berjangka AS naik 1,62 persen menjadi USD 1.939,00 per ounce.

MENGUAT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat hari ini. Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, laju IHSG akan bergerak di level support 6.912 dan level tertinggi 7.009 sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Kamis (17/4), IHSG ditutup melemah di level 6.964,38 atau turun 0,40 persen.

“Kombinasi penguatan Indeks DJIA sebesar 1,23 persen serta reboundnya harga emas 0,59 persen dan minyak 8,45 persen di tengah derasnya Capital Inflow ke Bursa Indonesia menjadi katalis bagi IHSG untuk berbalik menguat dalam perdagangan Jumat ini,” tulis Edwin dalam risetnya, Jumat (18/3).

Namun di sisi lain, investor perlu waspada dan berhati-hati terhadap harga saham berbasis komoditas sebab harga komoditas seperti batu bara, nikel, dan CPO mengalami penurunan. “Hal ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi market hari ini,” ujar Edwin.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG terlihat kembali ke dalam rentang konsolidasi wajarnya setelah berhasil mencatatkan all time high secara intraday.

Menurutnya, hingga saat ini keseriusan kenaikan IHSG belum nampak karena IHSG belum mampu ditutup di atas all time high secara beruntun. Untuk itu, potensi adanya pembalikan arah masih cukup besar karena minimnya sentimen.

“Sehingga jika terjadi koreksi wajar, maka momentum masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek,” ujarnya.

Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Astra International Tbk (ASII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

 

 

Leave a Comment