Wall Street Ditutup Bervariasi, Efek Saham Facebook Kembali Turun

Tiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat (4/2). Indeks Nasdaq ditutup menguat didorong oleh kenaikan saham Amazon setelah perseroan melaporkan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2021. Sementara saham induk Facebook, Meta Platforms Inc kembali turun sebesar 0,3 persen.

Dikutip dari Reuters, Senin (7/2), Dow Jones Industrial Average turun 21,42 poin, atau 0,06 persen menjadi 35.089,74, S&P 500 naik 23,09 poin, atau 0,52 persen menjadi 4.500,53 dan Nasdaq Composite bertambah 219,19 poin, atau 1,58 persen menjadi 14.098,01.

Saham Amazon.com Inc melonjak 13,5 persen setelah perseroan melaporkan pendapatan yang kuat di kuartal IV 2021 yang bertepatan dengan musim liburan. Keuntungan tersebut memperluas kapitalisasi pasarnya menjadi sekitar USD 190 miliar, peningkatan kapitalisasi harian terbesar yang pernah ada.

Menariknya, hal ini terjadi sehari setelah saham induk Facebook, Meta Platforms Inc rontok dan mengguncang pasar. Kapitalisasi Meta turun lebih dari USD 200 miliar. Angka ini merupakan penurunan kapitalisasi terdalam sepanjang sejarah perusahaan AS.

Terlepas dari sentimen positif musim pelaporan kinerja emiten teknologi, ketiga indeks utama Wall Street mengakhiri minggu pertama Februari dengan di zona hijau. Ini merupakan kenaikan minggu kedua berturut-turut.

Sementara itu, saham induk Facebook, Meta kembali turun 0,3 persen pada perdagangan Jumat lalu. Namun beberapa perusahaan media sosial berhasil rebound kuat karena mereka membukukan pendapatan di atas perkiraan

Salah satunya saham Snap Inc yang melonjak 58,8 persen setelah melaporkan pertumbuhan dan prospek pengguna kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan. Kemudian saham Pinterest Inc juga melonjak 11,2 persen setelah pendapatan kuartalannya mengalahkan perkiraan.

Beberapa sektor di indeks S&P 500 juga menguat. Sektor energi bahkan mencapai level tertinggi sejak 2018 karena harga minyak mentah menyentuh puncaknya dalam tujuh tahun.

Saham Hess Corp melonjak 4 persen ke penutupan tertinggi sejak September 2014 sedangkan saham Occidental Petroleum Corp naik 2 persen. Di sisi lain, saham Ford Motor Co tercatat merosot 9,7 persen setelah produsen mobil itu membukukan angka kuartalan yang mengecewakan.

Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan untuk mengekang lonjakan inflasi telah menghantui pasar sejak awal tahun. Gal ini membebani saham-saham teknologi karena investor mulai berpaling ke sektor lain.

Namun, prospek kenaikan suku bunga telah mendorong kenaikan imbal hasil surat utang AS tenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak Desember 2019. Hal ini pun dianggap positif untuk emiten keuangan seperti Bank of America Corp, Morgan Stanley dan Wells Fargo & Co. Semua saham perusahaan tersebut naik antara 1,8 persen dan 4 persen pada perdagangan Jumat lalu.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 11,07 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 12,37 miliar saham.

 

Leave a Comment