Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berakhir bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (5/11). Indeks S&P 500 berakhir lebih rendah karena investor sedikit khawatir dengan perjanjian dagang AS-China.
Dilansir Reuters, Rabu (6/11), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 30,52 poin atau 0,11 persen menjadi 27.492,63, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 3,65 poin atau 0,12 persen menjadi 3.074,62 dan Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 1,48 poin atau 0,02 persen menjadi 8.434,68.
Pemerintah China mendorong Presiden Trump untuk menghapus lebih banyak tarif sebagai bagian dari kesepakatan dagang ‘fase satu’ yang dapat ditandatangani bulan ini.
“Pasar berada pada titik tertinggi sepanjang masa, orang-orang semakin sedikit gelisah tentang kesepakatan dagang itu,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.
Sektor keuangan (SPSY) naik 0,42 persen karena benchmark AS menghasilkan yield tertinggi dalam enam pekan terakhir. Sementara sektor energi (SPNY) naik 0,45 persen karena harga minyak yang naik lebih dari 1 persen.
Terlepas dari harapan kesepakatan perdagangan, ketiga indeks utama telah menerima dorongan dari musim pendapatan kuartal III 2019 yang jauh lebih baik dari perkiraan, penurunan suku bunga Federal Reserve, dan data ekonomi yang optimistis.
Indeks manufaktur AS meningkat menjadi 54,7 pada Oktober 2019, dari sebelumnya 52,6 pada September 2019, di atas ekspektasi para ekonom yang sebesar 53,4. Capaian ini sekaligus meredakan kekhawatiran perlambatan di sektor manufaktur yang akan menyebar sektor lainnya.
Kenaikan 2,05 persen dalam saham Boeing Co (BA.N) memberikan dorongan terbesar pada indeks blue-chip Dow Jones, setelah Ketua Dave Calhoun mengatakan dewan perusahaan percaya CEO Dennis Muilenburg “telah melakukan segalanya dengan benar” menyusul dua kecelakaan fatal pada 737 MAX jet.
Saham Adobe Inc (ADBE.O) naik 4,25 persen ketika pembuat perangkat lunak Photoshop ini menaikkan target pendapatan media digital di kuartal IV ini dan memperkirakan pendapatan akan tetap kuat di 2020.
Uber Technologies Inc (UBER.N) turun 9,85 persen karena layanan jasa transportasi ini membukukan kerugian yang lebih besar di kuartal III 2019, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 7,89 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,61 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.