Wall Street Beragam, Tekno Anjlok Jelang Laporan Laba

Indeks saham utama AS mengakhiri perdagangan Selasa dengan pergerakan yang beragam. Dow Jones naik tipis, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah, terutama didorong oleh penurunan tajam saham-saham teknologi.

Saham Microsoft, yang menjadi sorotan dalam persaingan kecerdasan buatan (AI), turun setelah jam perdagangan usai merilis laporan keuangan yang meleset dari ekspektasi pasar, khususnya untuk layanan cloud Azure. Nvidia, perusahaan pembuat chip yang juga diuntungkan dari pertumbuhan AI, juga mengalami penurunan signifikan.

Jelang pengumuman laba perusahaan teknologi besar lainnya seperti Apple, Amazon, dan Meta minggu ini, investor tampak lebih berhati-hati. Kekhawatiran valuasi yang tinggi membuat saham-saham ini bergerak terbatas.

Stephen Massocca dari Wedbush Securities menyoroti antusiasme investor terhadap AI, namun mempertanyakan valuasi saham-saham teknologi yang saat ini dianggap terlalu tinggi.

Rotasi ke Saham Nilai

Di sisi lain, saham-saham berkapitalisasi kecil dan saham-saham nilai, seperti yang terwakili oleh indeks Russell 2000 dan S&P 500 Value, justru mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan adanya rotasi investor dari saham-saham pertumbuhan ke saham-saham yang lebih stabil.

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Pasar saat ini masih menantikan keputusan The Fed terkait suku bunga. Meskipun ada harapan akan pemangkasan suku bunga, investor tetap waspada terhadap potensi kenaikan suku bunga di masa depan.

IHSG Diproyeksikan Menguat Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Rabu (31/7). Pada perdagangan Selasa (30/7), IHSG ditutup melemah 47,033 poin atau 0,65 persen ke level 7.241,864.

Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.200–7.300 dan potensi koreksi masih terbuka.

“Hasil pertemuan The Fed akan dinantikan,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (31/7).

Sentimen hari ini akan menjadi angin positif, meskipun kekhawatiran akan ucapan Ketua The Fed Jerome Powell akan menjadi arah selanjutnya bagi pasar. Selain itu, S&P Global Ratings mempertahankan peringkat kredit Indonesia di level investasi BBB dengan prospek stabil, namun mereka juga menyoroti ketidakpastian fiskal di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

S&P memperkirakan defisit anggaran tahunan akan lebih tinggi dalam tiga tahun ke depan karena rencana pengeluaran yang besar pada pemerintahan Prabowo, termasuk program makan bergizi gratis senilai Rp 450 triliun dan perumahan.

“Kami hanya berharap bahwa program tersebut juga tidak mengorbankan variabel penting dalam perekonomian, sehingga tetap mampu menjaga kebijakan dengan baik,” lanjutnya.

Senada, CGS International Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.195 dan 7145 dan resistance 7.290 dan 7.335.

“Investor juga akan mencermati laporan keuangan emiten yang banyak dirilis mendekati batas akhir pelaporan,” kata CGS International Sekuritas Indonesia.

Rekomendasi saham dari CGS International Sekuritas Indonesia antara lain ESSA, GOTO, ADRO, PGAS, MAPA dan MDKA. Sedangkan Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham MAPI, BMRI, dan ASII.

Leave a Comment