Pasar saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup dengan pergerakan yang beragam pada Senin (26/8). Investor masih menantikan rilis data inflasi AS sebagai acuan untuk mengukur kemungkinan penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed). Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis minggu ini.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,32% dan 0,85%, tertekan oleh penurunan saham raksasa teknologi, terutama Nvidia. Saham Nvidia merosot 2,25% menjelang laporan keuangannya pada hari Rabu, yang dianggap sebagai peristiwa paling dinantikan di Wall Street minggu ini. Kekhawatiran akan hasil laporan yang mengecewakan membuat investor khawatir akan berdampak pada reli pasar saham perusahaan-perusahaan yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) seperti Microsoft, Alphabet, dan Meta.
“Nvidia berpotensi mengecewakan. Saya pikir ketika ekspektasi pasar sangat tinggi, seringkali berita buruklah yang muncul,” ungkap Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average berhasil naik 0,16% didorong oleh kenaikan saham-saham seperti Caterpillar dan American Express.
Selain itu, saham PDD Holdings, perusahaan induk dari platform belanja daring Temu, anjlok hampir 29% setelah gagal memenuhi ekspektasi pasar untuk pendapatan kuartal kedua. Sementara itu, saham Tesla juga mengalami penurunan sebesar 3,2% setelah pemerintah Kanada mengumumkan akan mengenakan tarif 100% untuk impor kendaraan listrik dari China.
IHSG Diproyeksi Terus Menguat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren positifnya pada perdagangan Selasa (27/8), setelah berhasil menembus level psikologis 7.600 pada sesi sebelumnya. Optimisme investor didukung oleh sejumlah sentimen positif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pada perdagangan Senin (26/8), IHSG ditutup menguat 0,82% ke level 7.606,195. Penguatan ini mengindikasikan bahwa investor semakin percaya diri terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tim riset Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.600-7.650 pada perdagangan hari ini. “Kami melihat potensi penguatan IHSG masih terbuka, terutama jika mampu bertahan di atas level 7.600,” ujar analis Phintraco Sekuritas.
Sentimen positif dari luar negeri juga turut mendorong penguatan IHSG. Data kepercayaan konsumen di Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berada di level optimis, meskipun sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga di AS masih cukup kuat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi global.
Namun, sejumlah tantangan masih mengintai pasar saham global, termasuk perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara maju dan ketidakpastian terkait kebijakan moneter bank sentral.