New York, 19 Juli 2024 – Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengalami koreksi tajam pada hari Jumat (19/7) akibat gangguan perangkat lunak (IT) global yang meluas. Gangguan ini menyebabkan operasional di berbagai industri terhambat, termasuk maskapai penerbangan, perbankan, dan layanan kesehatan.
Indeks Utama Terjun Bebas:
- Dow Jones: Turun 377,49 poin (-0,93%) menjadi 40.287,53
- S&P 500: Turun 39,59 poin (-0,71%) menjadi 5.505
- Nasdaq: Turun 144,28 poin (-0,81%) menjadi 17.726,94
Dampak Gangguan IT:
Gangguan IT ini berawal dari kesalahan pada perangkat lunak milik perusahaan keamanan siber Crowdstrike (CRWD.O), yang kemudian berimbas pada sistem operasi Windows milik Microsoft (MSFT.O). Hal ini menyebabkan pemadaman teknologi di berbagai sektor, memicu kekhawatiran investor dan menekan pasar saham.
Saham Crowdstrike Anjlok:
Sebagai respons atas insiden ini, saham Crowdstrike anjlok 11,1%. Di sisi lain, saham perusahaan keamanan siber pesaingnya, Palo Alto Networks (PANW.O) dan SentinelOne (SN), justru mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,2% dan 7,8%.
Penurunan Mingguan Terburuk:
Penurunan pada pekan ini menandai minggu terburuk bagi Nasdaq dan S&P 500 sejak April. Sementara Dow Jones sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di awal minggu.
Ketidakpastian dan Penundaan Pembelian:
“Gangguan teknologi ini menambah ketidakpastian dan memberi tekanan pada Nasdaq secara keseluruhan,” kata Manajer Portofolio Dakota Wealth Robert Pavlik. “Namun, dampaknya tidak akan terlalu besar. Beberapa pembelian akan tertunda,” tambahnya.
Kepercayaan Investor Terguncang:
Indeks Volatilitas Pasar CBOE (.VIX), yang dikenal sebagai pengukur kecemasan investor, melonjak ke level tertinggi sejak akhir April. Hal ini menunjukkan kekhawatiran investor yang meningkat terhadap stabilitas pasar.
Tekanan pada Sektor Chip:
Saham Nvidia (NVDA.O) memimpin aksi jual di sektor chip, mendorong Philadelphia SE Semiconductor Index (.SOX) turun 3,1%, lebih buruk dibandingkan dengan performa pasar secara keseluruhan.
Pernyataan The Fed dan Ekspektasi Pasar:
Di tengah gejolak pasar, Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk menurunkan inflasi ke target 2%. Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan 93,5% The Fed akan memulai pemotongan suku bunga pada pertemuan September.
Analis memproyeksikan pertumbuhan laba S&P 500 secara agregat tahun-ke-tahun mencapai 11,1%. Pekan ini, sejumlah perusahaan besar seperti Tesla (TSLA.O), Alphabet (GOOGL.O), IBM (IBM.N), General Motors (GM.N), Ford (FN), dan lainnya dijadwalkan untuk merilis laporan keuangan.
Prediksi IHSG:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (22/7). Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.220-7.360.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova justru memprediksi IHSG menguat. Ia melihat peluang IHSG melanjutkan struktur koreksi wave (iv) menuju 7.159 jika tembus di bawah 7.207.
Faktor Pendorong IHSG:
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG di antaranya:
- Pertumbuhan Ekonomi AS: Data pertumbuhan ekonomi Amerika kuartal kedua diproyeksikan naik dari 1,4% menjadi 1,8-2%, sedangkan GDP Price Index diprediksi turun dari 3,1% menjadi 2,5-2,8%.
- Pencalonan Kembali Joe Biden: Pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mempertimbangkan untuk mundur dari pencalonan kembali di Pilpres 2024 dapat turut memengaruhi sentimen investor.
Rekomendasi Saham:
Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham AUTO, UNTR, dan DRMA untuk investasi. Sementara Ivan Rosanova dari Binaartha Sekuritas merekomendasikan ADRO