Indeks-indeks utama di Wall Street mengalami penurunan tajam pada hari Senin (5/8), dengan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing merosot 3%. Hal ini menandai penurunan terparah dalam tiga hari sejak Juni 2022, di tengah kekhawatiran investor akan resesi ekonomi AS.
Dow Jones Industrial Average ditutup pada 38.703,27 poin, turun 2,6%. S&P 500 merosot 160,23 poin menjadi 5.186,33, sementara Nasdaq Composite anjlok 576,08 poin atau 3,43% menjadi 16.200,08.
Apple Terpukul, Semua Sektor Melemah
Saham Apple menjadi salah satu yang paling terpukul, turun 4,8% setelah Berkshire Hathaway mengurangi kepemilikannya di perusahaan tersebut. Seluruh sektor di S&P 500 mengalami penurunan, dengan sektor teknologi memimpin pelemahan.
Data Ekonomi Lemah Picu Kepanikan
Kekhawatiran resesi semakin meningkat setelah rilis data ekonomi AS yang lemah, termasuk laporan gaji yang mengecewakan. Investor khawatir Federal Reserve (The Fed) telah salah perhitungan dengan mempertahankan suku bunga.
Meskipun Presiden Chicago Fed, Austan Goolsbee, meredakan kekhawatiran akan resesi, para pelaku pasar tetap waspada terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Meningkat
Pasar saat ini memperkirakan peluang tinggi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan September mendatang. Hal ini mencerminkan ekspektasi bahwa bank sentral akan bertindak untuk merangsang ekonomi.
Analisis
Penurunan tajam di Wall Street ini merupakan cerminan dari ketidakpastian yang semakin meningkat di pasar global. Investor terus memantau dengan cermat perkembangan ekonomi AS dan kebijakan moneter The Fed.
IHSG Diproyeksi Terkoreksi, Analis Berbeda Pendapat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren penurunannya pada perdagangan Selasa (6/8). Pelemahan IHSG kemarin, Senin (5/8), mencapai 3,40 persen, ditutup di level 7.059,65.
Analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG akan terus terkoreksi hingga mencapai kisaran 6.949-7.026. Hal ini didorong oleh volume penjualan yang dominan dan keluarnya IHSG dari fase konsolidasi. Saham-saham BBRI, INDF, PGEO, dan SMGR menjadi rekomendasi untuk diperhatikan.
Sebaliknya, Phintraco Sekuritas melihat peluang rebound IHSG ke level 7.100-7.120. Pelemahan kemarin dinilai akibat panic selling merespons sejumlah isu eksternal, seperti kekhawatiran resesi AS, kenaikan suku bunga Bank of Japan, dan eskalasi konflik geopolitik Timur Tengah.
Meski demikian, Phintraco Sekuritas juga menyoroti data ekonomi domestik yang relatif solid. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 mencapai 5,05 persen (yoy), melampaui ekspektasi. Saham-saham defensif seperti MYOR, AMRT, MAPI, INDF, dan KLBF menjadi rekomendasi.