Virus Corona Jenis Baru Jadi Penghambat Kenaikan Indeks, Wall Street Bervariasi

Indeks utama Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (22/12). Investor masih khawatir adanya jenis baru virus corona, sementara kenaikan saham Apple turut mendorong Nasdaq ke level penutupan tertinggi sepanjang masa.

Mengutip Reuters, Rabu (23/12), Dow Jones Industrial Average turun 200,94 poin atau 0,67 persen menjadi 30.015,51, indeks S&P 500 kehilangan 7,66 poin atau 0,21 persen menjadi 3.687,26, dan Nasdaq bertambah 65,40 poin atau 0,51 persen menjadi 12.807,92.

“Hari ini pasar sedang menarik napas, mencerna stimulus baru juga adanya COVID jenis baru,” kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

Saham Apple naik 2,8 persen, memberikan peningkatan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq di tengah rencana perusahaan untuk meluncurkan kendaraan penumpang listrik pada 2024.

Sementara itu, Kongres AS akhirnya mengesahkan UU paket bantuan sekitar USD 900 miliar, yang bertujuan untuk menopang pemulihan ekonomi yang tertekan selama pandemi COVID-19.

Jenis baru virus corona yang menyebar dengan cepat di Inggris, membuat AS terpaksa menghentikan aktivitas masuk dan keluar dari negara tersebut. Pembuat vaksin Pfizer Inc dan Moderna Inc juga berusaha keras untuk memastikan obat mereka efektif melawan virus corona jenis baru itu.

Ketakutan akan virus corona selama ini dan optimisme tentang pemulihan ekonomi membuat volatilitas ekstrem di Wall Street sepanjang 2020, dengan S&P 500 mencatat kerugian harian sebesar 2 persen atau lebih dari 40 kali dalam setahun sejauh ini, terbesar dalam lebih dari satu dekade.

“Ini akan menjadi tahun pertama dalam sejarah ketika stok turun 30 persen untuk tahun ini pada satu titik dan berakhir di area hijau. Sungguh menakjubkan dan kami belum pernah melihat yang seperti itu,” kata Detrick.

Di sisi ekonomi, kepercayaan konsumen secara tak terduga turun, begitu juga dengan penjualan rumah bekas di AS yang mencatatkan penurunan.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, hanya teknologi dan real estat yang mengakhiri sesi di wilayah positif.

Tesla Inc turun 1,5 persen memperpanjang penurunannya pada hari kedua.

Amgen Inc turun 2,8 persen, setelah hasil yang mengecewakan dari studi tahap akhir tentang obat asma yang dikembangkan dalam kemitraan dengan pembuat obat Inggris AstraZeneca Plc.

Volume di bursa saham Amerika adalah 11,02 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 11,62 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

Leave a Comment