Pada perdagangan Rabu (15/6/2022), salah satu indeks Wall Street, S&P, terpantau reli hingga menghentikan penurunan lima sesi. Hal itu terjadi setelah Federal Reverse atau The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sesuai ekspektasi pasar.
Dilansir dari Reuters, Kamis (16/6), Dow Jones Industrial Average ditutup naik 303,7 poin atau 1 persen menjadi 30.668,53. S&P 500 naik 54,51 poin atau 1,46 persen menjadi 3.789,99 serta Nasdaq Composite bertambah 270,8 poin atau 2,5 persen menjadi 11.099,1.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) berusaha melawan kenaikan inflasi tanpa perlu memicu resesi. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, kenaikan ini terbesar sejak 1994.
Ekuitas sempat bergejolak setelah pengumuman ini. Kendati demikian, saham kemudian berbalik lebih tinggi setelah Ketua Jerome Powell dalam konferensi persnya mengumumkan 50 hingga 75 basis poin kemungkinan besar juga menjadi kebijakan untuk bulan Juli mendatang.
“Begitu ketua Fed menyatakan kemungkinan kenaikan serupa 75 basis poin pada pertemuan berikutnya, saat itulah pasar naik,” jelas Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, dikutip dari Reuters pada Kamis (16/6).
Menurutnya, ini menjadi semacam mosi percaya bahwa Fed akhirnya menyadari masalah inflasi dan bersedia mengambil sikap yang lebih agresif.
Adapun penurunan beruntun lima sesi untuk S&P 500 sebelumnya adalah yang terpanjang sejak awal Januari 2022.
Tumbuhnya kekhawatiran mengenai lonjakan inflasi, biaya pinjaman tinggi, hingga pertumbuhan ekonomi melambat, memicu ekuitas berada di bawah tekanan nyaris sepanjang tahun ini.
Data ekonomi sebelumnya menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga turun 0,3 persen pada Mei lantaran pembelian kendaraan bermotor menurun.
Volume di bursa AS adalah 13,40 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 11,79 miliar untuk sesi selama 20 hari perdagangan terakhir.
DIPREDIKSI TERTEKAN
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari Kamis (16/6). Pada perdagangan hari Rabu, IHSG melemah 42,832 poin (0,61 persen) ke level 7.007,05.
Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanoava memperkirakan IHSG berada di rentang 6.905-7.050.
“IHSG cenderung akan melanjutkan tren turun sebelumnya untuk saat ini karena tertahan oleh Fibonacci retracement 50 persen dari wave dan garis MA-10. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” ujar Ivan dalam risetnya, Kamis(16/5).
Target koreksi terdekat akan berada di level 6884 sedangkan target berikutnya yaitu 6795. Ivan mengatakan level support IHSG berada di 6.884, 6.795 and 6.670. Sedangkan level resistennya di 7.052, 7.091 dan 7.131.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mencermati perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bersifat konsolidatif dengan potensi tekanan yang masih cukup besar. “Pergerakan IHSG hingga saat ini masih ditopang oleh kondisi perekonomian yang masih relatif stabil yang terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir, ditambah dengan musim pembagian dividen yang masih berlanjut,” jelas William.
Ivan merekomendasikan sejumlah saham, yaitu ASII, GOTO, BBNI, INDF dan INKP.
- ASII
Recommendation: Buy On Weakness
Support: 6.475
Resistance: 7.050, 7.200, 7.300 dan 7.500
- BBNI
Recommendation: Buy On Weakness
Support: 7.500
Resistance: 8.500, 8.650 dan 8.850
- GOTO
Recommendation: Buy On Weakness
Support: 370
Resistance: 440
- INDF
Recommendation: Take Profit
Support: 6.600
Resistance: 7.100 dan 7.500
- INKP
Recommendation: Buy On Weakness
Support: 7.650 (daily close)
Resistance: 8.600, 8.800 dan 8.950.