Kita semua pernah berada pada situasi, di mana inspirasi seolah datang begitu saja tanpa diperkirakan sebelumnya, yakni sebuah ide yang membuat anda merasa termotivasi tanpa batas. Sayangnya, faktanya adalah bahwa kondisi emosional semacam ini tidak berlangsung lama. Mungkin, seperti itulah kondisinya saat anda pertama kali menjalankan bisnis. Di awal, motivasi anda begitu tinggi, namun tidak berlangsung lama. Lalu, bagaimana caranya agar pengusaha pemula tetap termotivasi dalam bisnisnya, di tengah naik-turunnya keadaan.
Agar bisa mewujudkan ide usaha baru menjadi sebuah usaha sukses, anda harus tetap fokus dan berkomitmen dalam waktu yang lama. Lebih penting lagi, anda harus tetap teguh, meskipun segala sesuatunya terlihat tanpa harapan. Memang, berucap selalu lebih mudah daripada berbuat.
Trik Agar Pengusaha Pemula Tetap Termotivasi
Berikut adalah sejumlah trik untuk membantu anda tetap fokus dalam menyusuri jalan menuju sukses sebagai sebuah usaha baru:
Ceritakan Tujuan anda kepada Kolega, Teman, dan Keluarga
Jika anda serius dengan visi tersebut, maka ceritakanlah kepada orang-orang di sekitar anda. Naval Ravikant, salah satu pendiri AgeList, pernah bercerita bahwa ia sebenarnya merasa malu untuk membuka usaha sendiri. Sebelum menjadi seorang pengusaha, ia bercerita kepada rekan kerjanya di perusahaan di mana ia bekerja sementara, hingga akhirnya ia memulai usaha sendiri.
Alhasil, ketika waktu berjalan, rekan-rekan kerjanya sering bertanya mengapa ia belum berhenti. Pada akhirnya, hal itu membuatnya termotivasi untuk mengambil langkah besar. Seperti diceritakan oleh Robert Cialdini dalam bukunya yang berjudul Influence, orang akan memiliki keinginan yang kuat untuk konsisten dan tetap termotivasi dalam bisnis, sesuai dengan ucapan, tindakan, dan konteks sosialnya.
Artinya, jika anda aktif bercerita kepada orang-orang di sekitar anda tentang apa yang ingin anda lakukan, hal itu akan menjadi sumber motivasi yang kuat, karena jika anda tidak menindaklanjutinya, maka anda akan merasa tidak nyaman dengan teman cerita tersebut. Dengan kata lain, berhenti merupakan pilihan yang lebih menyakitkan dibanding melalui masa-masa sulit dalam bisnis. Namun, kondisinya bisa jadi berbeda jika hanya anda yang membuat janji tersebut dan tidak menceritakannya kepada siapapun.
Tulislah Tujuan-Tujuan Anda
Keinginan yang sama (untuk tetap konsisten dengan komitmen di masa lalu) bisa menjadi sumber motivasi dari dalam diri anda. Robert Cialdini bercerita bahwa tenaga penjualan door-to-door menemukan bahwa mereka bisa mengurangi refund secara drastis dengan meminta konsumen mengisi surat perjanjian penjualan. Dengan kata lain, komitmen personal terhadap transaksi dapat mengurangi keluhan konsumen.
Anda bisa menggunakan trik psikologi yang sama terhadap diri sendiri, yakni, menuliskan komitmen-komitmen anda dan meletakkan di satu tempat yang bisa dilihat dengan mudah (misalnya, di meja kerja). Selembar kertas tersebut akan ‘memaksa’ anda bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
Pastikan Anda Menyisihkan Waktu untuk Tugas-Tugas Yang Anda Sukai
Begitu anda memulai beralih dari ide cemerlang ke bisnis yang sesungguhnya, biasanya anda harus menghabiskan banyak waktu mengerjakan kegiatan-kegiatan yang tidak begitu anda sukai. Nah, agar tetap termotivasi dalam bisnis, anda harus membuat daftar tugas-tugas yang sifatnya berulang, dan sebagainya. Tugas-tugas ini tentunya tak bisa dielakkan. Namun, jika anda ingin tetap disiplin dan konsisten dalam menjalankan peran anda sebagai pengusaha, maka pastikan anda tidak membenci tugas-tugas anda sesungguhnya sebagai seorang pendiri. Konsisten dan disiplin adalah sikap yang sangat diperlukan oleh pengusaha sukses.
Salah satu trik untuk mengatasi efek ini adalah dengan menyisihkan waktu setiap harinya, atau setidaknya setiap minggunya, di mana anda bisa melakukan tugas-tugas yang anda sukai. Tugas-tugas tersebut bisa jadi tetap berhubungan dengan bisnis, misalnya, membangun relasi dengan teman-teman sambil berbincang di cafe atau mempromosikan usaha melalui media sosial dan membalas komentar dari teman-teman. Atau, bisa juga hal lain yang anda sukai, misalnya, menyusun rencana strategis, membuat desain, menulis konten untuk website dan iklan online, dan sebagainya.
Meskipun, pekerjaan tersebut bukan merupakan investasi waktu terbaik anda, namun pekerjaan-pekerjaan tersebut bisa menjaga anda tetap termotivasi dalam bisnis, dan tidak membenci tugas-tugas rutin anda sebagai seorang pengusaha. Di masa-masa seperti ini, anda juga bisa memikirkan strategi baru untuk mengembangkan usaha anda.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, menjalankan usaha baru anda akan terasa lebih mudah jika anda terinspirasi, namun inspirasi tidak selalu ada. Namun, jika tetap konsisten dan mendisiplinkan diri, serta memperkuat kemauan, maka semuanya akan lebih mudah. Anda bisa membuat segala sesuatunya lebih mudah dengan menerapkan salah satu trik yang bisa membantu anda tetap termotivasi dalam bisnis, terutama di awal-awal berdirinya usaha yang anda rintis sendiri.
Intinya, anda perlu menceritakan tujuan-tujuan dan impian-impian anda kepada orang-orang di sekitar anda. Tuliskan tujuan dan impian itu, dan pastikan anda melihatnya setiap hari agar anda tetap berada di jalur untuk mencapainya. Terakhir, jangan hanya mengerjakan tugas-tugas rutin yang membuat anda bosan. Lakukan variasi untuk mencegah kebosanan.
Tagged With : manajemen bisnis • Manajemen Usaha