Prancis Kembali Lockdown, Wall Street Anjlok

Pada penutupan perdagangan Kamis (18/3/2021), ketiga indeks utama di Wall Street kembali anjlok. Imbas dari kekhawatiran baru tentang pandemi virus corona di Eropa, imbal hasil obligasi AS atau US Treasury kembali naik.

Kerugian saham di AS berlangsung cepat, setelah perdana menteri Prancis kembali memberlakukan penguncian atau lockdown selama sebulan di Paris dan beberapa wilayah lain karena krisis kesehatan.

Melansir Reuters, Jumat (19/3), Dow Jones Industrial Average turun 0,46 persen menjadi berakhir pada 32.862,3 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 1,48 persen menjadi 3.915,47. Nasdaq turun 3,02 persen menjadi 13.116,17.

Nasdaq pertama kalinya lagi harus turun lebih dari 3 persen. Penurunan tersebut merupakan yang terdalam sejak 25 Februari 2021.

Indeks sektor energi S&P 500 juga jatuh 4,7 persen karena harga minyak turun, sebagian karena kekhawatiran tentang meningkatnya kasus COVID-19 di Eropa.

Indeks nilai Russell 1000, yang terdiri dari saham-saham sektor keuangan dan energi, turun 0,6 persen. Sedangkan indeks pertumbuhan Russell 1000, yang mencakup saham-saham teknologi, turun lebih dari 2 persen.

Imbal hasil pada benchmark US Treasury 10-tahun melewati 1,75 persen, level tertinggi dalam 14 bulan. Bahkan kenaikan yield ini terjadi sehari setelah Federal Reserve memproyeksikan pertumbuhan terkuat dalam hampir 40 tahun saat krisis COVID-19 mereda.

The Fed juga berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol persen dalam beberapa tahun ke depan.

Apple Inc dan Amazon.com Inc keduanya turun lebih dari 3 persen. Saham teknologi sangat sensitif terhadap kenaikan imbal hasil, karena nilainya sangat bergantung pada pendapatan di masa depan, yang didiskon lebih dalam saat imbal hasil obligasi naik.

Stimulus fiskal USD 1,9 triliun baru-baru ini memicu kekhawatiran kenaikan inflasi dan berkontribusi pada lonjakan imbal hasil US Treasury.

Selain itu, di pasar tenaga kerja, data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran secara tak terduga naik minggu lalu.

Dollar General Corp turun 4,65 persen, setelah peritel ini memperkirakan penjualan tahunannya bawah perkiraan.

AMC Entertainment naik lebih dari 3 persen, setelah operator bioskop mengatakan akan membuka 98 persen lokasinya di AS mulai Jumat.

Volume di bursa saham Amerika adalah 12,8 miliar saham, masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 14,2 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (*)

 

Leave a Comment