Poundsterling mengerem penurunannya setelah merosot drastis kemarin akibat kenaikan yield obligasi dan krisis energi. Di sesi perdagangan Rabu siang ini, GBP/USD diperdagangkan di $1.3543, masih di kisaran level rendah sembilan bulan.
Kenaikan yield obligasi US Treasury pasca rapat FOMC The Fed akhir pekan lalu, menjadi faktor utama yang melatarbelakangi pergerakan pasar pekan ini. Pasar ekuitas melemah, tetapi Indeks Dolar AS menguat dan menekan mata uang-mata uang mayor lain termasuk Poundsterling.
“Hari ini adalah harinya US Treasury, dengan kenaikan yield sejak awal (sesi) pedagangan, sehingga menempatkan seluruh (mata uang) G10 di bawah tekanan,” demikian komentar analis Monex Europe, Simon Harvey.
Tak hanya yield obligasi AS yang mendulang kenaikan. Yield obligasi 10-tahunan Inggris pun menanjak ke level tertinggi sejak pandemi, yakni di atas 1%. Namun, kenaikan yield obligasi Inggris dibayangi oleh krisis kekurangan gas dan energi pasca pelonggaran pembatasan sosial di negara tersebut.
Pemulihan ekonomi Inggris masih rapuh akibat kelangkaan pasokan bahan bakar di negara tersebut. Antrian kendaraan di SPBU mengular dan tagihan listrik pun melangit. Namun demikian, penurunan Pound tidak berlanjut hari ini karena tersangga oleh spekulasi kenaikan suku bunga BoE dalam waktu dekat, mengingat inflasi yang meroket akan berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi apabila tidak ditangani.
Pasar Awasi Perkembangan Isu Rate Hike BoE
Gubernur Bank of England (BoE) Bailey menyatakan bahwa tingkat pemulihan telah melambat selama beberapa bulan terakhir. Meski perlambatan itu terus berlanjut, Bailey masih optimis bahwa sebagian besar kenaikan inflasi bersifat sementara dan memperkirakan tingkat pertumbuhan pendapatan yang mendasarinya adalah sekitar 4%.
Akan tetapi, perkembangan ekspektasi inflasi akan terus diawasi ketat oleh bank sentral. Bailey juga berkomentar bahwa suku bunga dapat dinaikkan sebelum akhir program pembelian aset, sehingga melanggengkan spekulasi bahwa suku bunga dapat dinaikkan tahun ini.
Selanjutnya, Poundsterling diperkirakan masih akan mengikuti perkembangan isu di pasar, khususnya pada bagaimana kinerja obligai. Analis ANZ mengekspektasikan GBP masih memiliki peluang untuk terapresiasi secara moderat. Potensi kenaikan Rate BoE akan mendorong Sterling maksimal ke kisaran $1.45.