Imbas potensi bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) menunda penurunan suku bunga acuan hingga musim panas, pada perdagangan Kamis, 29 Februari 2024, indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi didukung oleh saham-saham teknologi yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI), sementara data inflasi dan komentar dari pejabat The Fed membantu membentuk ekspektasi mengenai waktu penurunan suku bunga.
Mengutip dari Reuters, Jumat (1/3), Dow Jones Industrial Average (.DJI), naik 47,37 poin, atau 0,12 persen menjadi 38.996,39. S&P 500 (.SPX), naik 26,51 poin, atau 0,52 persen menjadi 5.096,27 dan Nasdaq Composite (.IXIC), naik 144,18 poin, atau 0,90 persen menjadi 16.091,92.
Produsen chip Nvidia (NVDA.O) menguat 2,08 persen sebagai salah satu pendorong terbesar pada indeks acuan S&P dan Nasdaq, sementara saingannya, Advanced Micro Devices (AMD.O), melonjak 9,06 persen.
Perusahaan-perusahaan teknologi tengah menjadi pusat perhatian di Wall Street dalam beberapa bulan terakhir, didorong oleh optimisme terhadap prospek pertumbuhan terkait kecerdasan buatan.
Dell Technologies (DELL.N), yang menjual server yang dioptimalkan AI yang dibuat dengan prosesor Nvidia, naik 1,51 persen menjelang laporannya setelah penutupan perdagangan.
Sementara kenaikan DJI tertahan, sebagian karena penurunan harga saham Boeing (BA.N) sebesar 1,59 persen, setelah adanya laporan penyelidikan oleh Departemen Kehakiman.
Snowflake (SNOW.N), merosot 18,14 persen setelah perusahaan analisis data cloud memperkirakan pendapatan produk kuartal pertama di bawah perkiraan Wall Street dan mengatakan CEO Frank Slootman akan pensiun.
Para investor berspekulasi The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni, menurut FedWatch Tool CME, setelah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan inflasi AS naik pada Januari sesuai dengan ekspektasi di tengah kenaikan kuat dalam biaya jasa, sementara inflasi tahunan berada pada level terendah dalam tiga tahun.
Presiden Fed Atlanta dan anggota pemungutan suara, Raphael Bostic, menekankan pendekatan yang bergantung pada data terhadap kebijakan moneter. Target inflasi The Fed sebesar 2 persen dinilai sulit, sehingga dia memandang bank sentral akan memangkas suku bunganya di bulan-bulan musim panas.
Presiden Chicago Federal Reserve Bank, Austan Goolsbee, mengatakan perbaikan pasokan barang dan pasar tenaga kerja tahun lalu membuka jalan bagi penurunan inflasi tahun ini, menunjukkan bahwa ia tetap mendukung penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.
Laporan harga konsumen dan produsen pada awal Februari, yang menunjukkan inflasi yang tinggi, menyebabkan investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga ke Juni. Pada awal tahun ini, investor melihat Maret sebagai kemungkinan titik awal siklus pelonggaran The Fed.