Pada perdagangan Selasa (11/1/2022), indeks utama Wall Street ditutup menguat. Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan rencana kenaikan suku bunga dan tappering off sejatinya bertujuan untuk mempertahankan pemulihan ekonomi menjadi pendorong penguatan tersebut.
Dikutip dari Reuters, Rabu (12/1), Dow Jones Industrial Average naik 183,15 poin, atau 0,51 persen menjadi 36.252,02, S&P 500 naik 42,78 poin, atau 0,92 persen menjadi 4.713,07 dan Nasdaq Composite bertambah 210,62 poin, atau 1,41 persen menjadi 15.153,45.
Seperti diketahui, awalnya investor khawatir bahwa rencana The Fed menaikkan suku bunga justru akan menghambat pemulihan ekonomi. Setelah anjlok 1 persen pada perdagangan sebelumnya, sektor teknologi yang sensitif terhadap kenaikan suku bunga pun tercatat naik kembali. Nasdaq yang sarat teknologi ditutup naik 1,4 persen menandai kenaikan harian terbesar sepanjang tahun ini.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 naik, dengan sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi seperti teknologi, layanan konsumen, dan layanan komunikasi berkontribusi paling besar terhadap kenaikan S&P. Perolehan persentase terbesar adalah energi, yang berakhir naik 3,4 persen karena minyak mentah berjangka naik.
Investor juga akan mencermati musim laporan keuangan yang dimulai Jumat nanti. Emiten bank-bank besar diperkirakan akan menunjukkan peningkatan dalam pendapatan inti kuartalan berkat pinjaman baru dan imbal hasil Treasury yang menguat.
Saham produsen vaksin Moderna berakhir turun 5,3 persen setelah naik lebih dari 9 persen pada hari Senin. Mitra vaksin Pfizer, BioNTech juga turun 6,2 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah vaksin COVID-19 yang ada memberikan perlindungan yang memadai terhadap varian Omicron. Sementara itu saham Pfizer ditutup naik 0,8 persen.
Saham Operator kasino Las Vegas Sands Corp naik 6,6 persen sedangkan International Business Machines turun 1,6 persen.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,58 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,55 miliar saham.
DIPREDIKSI NAIK
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi naik pada perdagangan, Rabu (12/1). Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (11/1), IHSG berakhir di zona merah atau ditutup turun 43,154 poin (0,64 persen) ke posisi 6.647,970.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan perkembangan pola gerak IHSG terlihat sedang bergerak melalui rentang konsolidasi wajar. Namun resisten level terdekat sedang berusaha ditembus.
“Kuatnya fundamental perekonomian Indonesia dan tercatatnya capital inflow secara ytd juga turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam zona hijau,” ujar William dalam risetnya, Rabu (12/1).
Dia memprediksi IHSG bergerak di rentang 6.518-6.725. Saham rekomendasi William yang bisa dicermati yakni BBCA, ITMG, AALI, INDF, ASII, GGRM, dan TLKM.
Sementara Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga memprediksi IHSG bakal menguat hari ini.
“Cooling-downnya yield obligasi AS menjadi sentimen positif pendorong IHSG untuk menguat dalam perdagangan Rabu ini,” kata Edwin.
Dia memprediksi IHSG bergerak di rentang 6.592 – 6.688. Rekomendasi saham Edwin yakni AALI, BBCA, INDF, PTBA, PURA, HRUM, ASII, BRPT, PRDA, LSIP.