Di Indonesia, ijazah masih menjadi patokan buat hampir segalanya. Salah satunya untuk mencari pekerjaan buat memperoleh penghasilan. Tak terkecuali penghasilan tambahan.
Beberapa orang merasa penghasilan dari pekerjaan utamanya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan. Atau mungkin ada barang impian yang baru bisa dibeli jika ada penghasilan tambahan.
Buat orang yang butuh penghasilan tambahan dengan cepat, ini mungkin bakal merepotkan. Ada sih, pekerjaan sampingan yang sering kali tak butuh ijazah. Misalnya penulis atau desainer grafis freelance. Portofolio biasanya sudah cukup menjadi bekal melamar.
Tapi pekerjaan itu tak segera memberikan hasil. Jika pakai jasa situs freelancer, ada masa tenggang setidaknya lima hari kerja sebelum duit bisa dicairkan.Kalau langsung berhubungan dengan klien juga begitu. Masih harus menunggu invoice selesai dulu. Mereka pun baru bisa mencairkan honor setelah tanggalnya tiba.
Itu pun kalau tak ada kendala, misalnya lupa atau dana dari atas belum cair. Akhirnya, tak bisa segera pegang duit tambahan dengan cepat ketika pekerjaan kelar.
Untungnya ada sejumlah cara dapat tambahan penghasilan dengan cepat dan tanpa perlu ijazah. Beberapa cara berikut ini bisa dicoba:
1. Penghasilan tambahan sebagai driver ojek
Eits, tapi ini bukan driver ojek online ya. Kalau mau dapat tambahan penghasilan dengan cepat, cobalah menjadi driver ojek konvensional. Sebab, tak ada pembayaran ala dompet digital atau kartu kredit kalau pakai ojek konvensional.
Penumpang langsung memberikan bayaran setelah jasa kita digunakan. Tak ada cerita bayar pakai promo atau driver tak punya kembalian karena seharian dibayar pakai OVO ataupun Gopay.
Ada kemungkinan abang ojek pangkalan full time merasa risih melihat kita ikut-ikutan jadi tukang ojek konvensional. Untuk menghindari friksi yang tak perlu, gunakan trik khusus.
Trik ini yaitu menghubungi langsung tetangga sekitar rumah untuk menawarkan diri sebagai driver pribadi dengan sepeda motor untuk tujuan tertentu. Misalnya jasa antar-jemput anak sekolah jika waktunya memungkinkan. Atau jasa antar ke pasar buat ibu-ibu kompleks.
Bisa juga tawarkan tebengan buat tetangga yang tempat kerjanya sejalur dengan tempat kerja kita. Jadi sekali menyelam minum air. Tak perlu malu menawarkan jasa ini. Toh, kita masih punya pekerjaan utama.
2. Bisnis rental kendaraan
Buat yang tinggal dan kerja di Jakarta dan sekitarnya atau kota besar lain, memiliki mobil bisa menjadi kesia-siaan. Karena tiap hari lalu lintas macet parah, mobil lebih sering dikandangkan di garasi. Mobil lebih sering dipakai ketika akhir pekan.
Daripada beli mobil mahal-mahal hanya untuk dipakai seminggu sekali, lebih baik dikaryakan. Sewakan mobil itu ke rental kendaraan di sekitar lingkungan rumah.
Bisa pula menyewakannya secara pribadi untuk dijadikan taksi online. Tak perlu ijazah, yang penting STNK masih berlaku.
Antara kita dan penyewa nanti menggunakan sistem bagi hasil. Tergantung kesepakatan saja berapa persentasenya. Soal bahan bakar seharusnya menjadi urusan penyewa. Dari kita full, nanti kembali juga harus full.
Namun biaya perawatan tetap kita yang tanggung. Kecuali jika terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh si penyewa. Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya pasang dashcam atau kamera di dashboard agar tahu kasus yang terjadi.
Cara lain yang bisa dicoba adalah mengumpulkan beberapa tetangga yang punya kondisi sama, lalu membuka rental bersama. Bisa pekerjakan keluarga atau orang rumah untuk menjadi penjaga rental. Mungkin usaha ini malah lebih berkembang dan menghasilkan ketimbang pekerjaan utama kita.
3. Mencoba peruntungan dropshipper
Yang sering belanja online mungkin pernah dengar istilah dropshipper. Dropshipper adalah orang yang menjadi perantara transaksi antara konsumen dan produsen.
Cara kerja dropshipper mudah. Tanpa perlu modal, dropshipper bisa menjual suatu barang dari konsumen. Tentunya harus ada kesepakatan dulu dengan si konsumen untuk memudahkan transaksi.
Kesepakatan ini mencakup harga barang yang ditawarkan dan informasi ketersediaan stok. Misalnya harga dari produsen Rp 50 ribu, dropshipper bisa menjualnya Rp 55 ribu maksimal.
Informasi stok juga penting karena tidak lucu ketika konsumen sudah setuju transaksi, eh, ternyata stok kosong. Jadi dropshipper harus tahu pasti bahwa stok barang yang ia tawarkan tersedia.
Dropshipper mendapat keuntungan dari selisih harga barang yang dipatok produsen. Konsumen bisa mengirim dana pembayaran langsung ke produsen, bisa pula melalui perantara dropshipper. Nantinya, barang akan dikirim langsung dari produsen setelah ada pembayaran.
Jadi dropshipper itu tak ada ruginya. Sebab, kita tak perlu beli barang untuk stok. Semua barang berasal dari produsen. Kita cuma modal gambar dan penawaran di online shop. Jika barang tak laku, kita tak perlu khawatir rugi.
4. Jual barang bekas
Ada dua keuntungan dari cara cari tambahan penghasilan tambahan ini: dapat duit ekstra dan barang tak berguna di rumah berkurang. Barang bekas di sini bermacam-macam, dari pakaian sampai lemari bekas.
Kita bisa bikin bazar kecil-kecilan di depan rumah atau menjualnya lewat toko online. Menjual di depan rumah mungkin bisa lebih cepat laku dan duit langsung kita pegang.
Tapi kalau menjual lewat toko online mungkin mendapat harga lebih tinggi. Tak ada tawar-menawar ala emak-emak di pasar yang Rp 500 pun diperhitungkan.
Itulah sejumlah cara yang bisa dicoba untuk menambah penghasilan tanpa butuh ijazah. Ingat, misinya adalah mencari penghasilan tambahan. Jangan sampai pekerjaan utama terganggu, ya. Kecuali memang mau banting setir ke pekerjaan sampingan ini sepenuhnya.
Tagged With : bisnis • penghasilan tambahan