Pada perdagangan Senin (22/11/2021), indeks utama Wall Street, S&P 500 serta Nasdaq berakhir melemah. Padahal kedua indeks sebelumnya sempat mencapai rekor tertinggi menyusul pengumuman masa jabatan kedua untuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Dikutip dari Reuters, Selasa (23/11), Dow Jones Industrial Average naik 0,05 persen berakhir pada 35.619,25 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,32 persen menjadi 4.682,94. Sementara itu Nasdaq Composite turun 1,26 persen menjadi 15.854,76.
Saham Apple berakhir naik 0,3 persen, setelah naik lebih dari 3 persen pada hari sebelumnya. Sedangkan Microsoft berakhir turun hampir 1 persen setelah sebelumnya naik hampir 2 persen.
Pencalonan Powell disambut banyak investor yang berharap tidak akan ada perubahan besar di The Fed dalam periode kepemimpinannya lagi.
Sebab bank sentral ini memiliki peran besar dalam perekonomian AS termasuk upaya pemulihan dari pandemi. Bank sentral akan mengumumkan kembalinya kebijakan pra-pandemi pada akhir 2022.
Gedung Putih juga telah mengumumkan bahwa Lael Brainard, yang merupakan kandidat teratas lainnya, akan menjadi wakil ketua.
Indeks bank S&P 500 menguat 2 persen mengikuti lonjakan imbal hasil Treasury. Kenaikan ini disebabkan para investor memperkirakan akan terjadi pengetatan kebijakan pada paruh pertama tahun 2022. Wells Fargo & Co naik lebih dari 3 persen dan termasuk di antara bank-bank Wall Street yang terkuat.
Kontrak berjangka terkait dengan kebijakan Fed menunjukkan bahwa pasar uang sekarang mengharapkan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang.
Di sisi lain, saham Zoom Video Communications melonjak 6 persen setelah perusahaan konferensi video itu membukukan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi.
Investor sedang menunggu banyak data ekonomi minggu ini, termasuk pembacaan aktivitas bisnis IHS, pengeluaran konsumsi pribadi, dan risalah pertemuan terbaru The Fed.
Pada sesi Senin, Amazon turun 2,8 persen dan Alphabet turun 1,8 persen, keduanya sangat membebani Nasdaq. Sementara saham Tesla Inc naik 1,7 persen setelah CEO Elon Musk men-tweet bahwa Model S Plaid mungkin akan datang ke China sekitar bulan Maret.
Saham tersebut hampir pulih dari aksi jual tajam yang terjadi awal bulan ini yang dimulai setelah Musk melakukan polling kepada pengguna Twitter tentang apakah ia harus menjual sebagian sahamnya di pembuat mobil listrik tersebut.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 11,6 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 11,1 miliar saham.
MENGUAT TERBATAS
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat terbatas hari ini. Pada Senin kemarin, IHSG ditutup menguat tipis 0,05 persen di level 6.723,38.
Head of Research MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengatakan laju indeks saham akan bergerak di level support 6.682 dan level tertinggi 6.758 sepanjang perdagangan hari ini.
Edwin mengatakan, investor masih bisa meraup cuan dari beberapa emiten berbasis komoditas seperti coal, nikel dan timah.
“Para investor Selasa ini sebisa mungkin menikmati dan meraup sebesar-besarnya kenaikan jangka pendek saham berbasis Coal menyusul terjadinya penguatan harga Coal sebesar 6,46 persen serta saham-saham berbasis Nikel dan Timah,” tulis Edwin dalam risetnya, Selasa (23/11).
Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, mengatakan perkembangan IHSG kembali berhasil mencatatkan ATH secara intraday maupun penutupannya.
“Namun potensi kenaikan terlihat sudah cukup terbatas sehingga risiko terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar,” ujar William.
Hal ini diiringi oleh harga komoditas yang berpotensi terkoreksi sehingga turut memberikan dampak terhadap emiten emiten yang berkaitan dengan komoditas.
Di sisi lain, arus capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal Indonesia. “Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak menguat terbatas,” ujarnya. (*)