Pada perdagangan Kamis (8/7/2022), indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali bergairah dengan tiga indeks utama ditutup menguat. Bahkan, indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat penutupan lebih tinggi untuk hari keempat berturut-turut.
Mengutip Reuters, Jumat (8/7), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 346,87 poin atau 1,12 persen menjadi 31.384,55, S&P 500 (.SPX) naik 57,54 poin atau 1,50 persen menjadi 3.902,62, dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 259,49 poin atau 2,28 persen menjadi 11.621,35.
Hampir semua subsektor S&P ditutup menguat, dengan kenaikan indeks energi (.SPNY) 3,5 persen. Pasalnya, perusahaan minyak dan gas mengikuti rebound harga minyak mentah dari level terendah 12-minggu hari sebelumnya.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor (.SOX) naik 4,5 persen setelah Samsung Electronics Korea Selatan (005930.KS) menghasilkan laba kuartal kedua terbaiknya sejak 2018. Hal tersebut didorong oleh penjualan chip memori yang kuat.
Volume di bursa AS adalah 10,47 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,08 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Pasar saham AS kembali stabil pada bulan Juli, setelah aksi jual brutal di paruh pertama dengan latar belakang lonjakan inflasi, konflik Ukraina dan Federal Reserve (The Fed) yang menjauh dari pelonggaran kebijakan.
Indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi dalam empat hari berturut-turut di bulan Juli. Sebelumnya, S&P 500 mencatat penurunan persentase paruh pertama yang paling tajam sejak tahun 1970.
Risalah dari pertemuan kebijakan bank sentral bulan Juni, di mana Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase, menunjukkan pada hari Rabu pernyataan ulang yang tegas tentang niatnya untuk mengendalikan harga.
Namun, pejabat Fed mengakui risiko kenaikan suku bunga memiliki dampak “lebih besar dari yang diantisipasi” pada pertumbuhan ekonomi dan menilai bahwa peningkatan 50 atau 75 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan pada bulan Juli.
Nada yang kurang hawkish bergema dalam komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller pada hari Kamis. Dia menyebut kekhawatiran resesi AS berlebihan, ia menganjurkan kenaikan 50 basis poin pada bulan September.
“Tidak ada alasan bahwa pasar tidak bisa turun 30 persen lagi, tetapi kami pikir risikonya adalah 30 persen ke bawah tetapi tiga hingga empat kali lipat ke atas,” kata Waller.
Meskipun demikian, investor memproyeksi, The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada bulan Juli. Ekspektasi tingkat terminal puncak tahun depan telah turun secara signifikan di tengah meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan suku bunga acuan akan mencapai puncaknya di 3,44 persen pada bulan Maret.
Di sisi lain, sebuah laporan pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga naik minggu lalu dan permintaan tenaga kerja melambat dengan PHK melonjak ke level tertinggi 16 bulan di bulan Juni.
Sebuah laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat pada hari Jumat diperkirakan menunjukkan nonfarm payrolls kemungkinan meningkat sebesar 268.000 pekerjaan bulan lalu setelah naik 390.000 pada bulan Mei.