Pada perdagangan hari Rabu (12/7), bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat, dipimpin kenaikan lebih dari 1 persen di Nasdaq usai laporan inflasi dengan kenaikan harga konsumen terkecil.
Mengutip Reuters, Kamis (13/7), Dow Jones Industrial Average naik 86,01 poin atau 0,25 persen menjadi 34.347,43. S&P 500 naik 32,9 poin atau 9,74 persen menjadi 4.472,16. Nasdaq Composite bertambah 158,26 poin atau 1,15 persen menjadi 13.918,96.
Investor telah mempertimbangkan berapa lama lagi the Fed akan menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi.
Data menggarisbawahi harapan Federal Reserve dapat membiarkan suku bunga tetap setelah kenaikan 25 basis poin yang diharapkan pada pertemuan kebijakan bulan Juli.
“Indeks turun dari awal tertinggi pada sore hari, tetapi bull tetap memegang kendali,” kata Michael James, direktur pelaksanaan perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
Dalam 12 bulan hingga Juni, CPI naik 3 persen. Kenaikan itu terkecil sejak Maret 2021 dan mengikuti kenaikan 4 persen pada bulan Mei.
“Jelas data CPI yang kami dapatkan adalah apa yang ingin dilihat, dan mereka telah duduk berharap pullback terus menjadi frustasi,” lanjutnya.
Laporan Departemen Tenaga Kerja juga menunjukkan kenaikan harga dasar konsumen terkecil sejak Agustus 2021.
“Pasar merasakan The Fed semakin dekat dan semakin dekat dengan yang terakhir dan selesai,” ujar Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di North Carolina.
Investor juga mencerna berita perjalanan Menteri Keuangan AS Janet Yellen ke China telah menaikkan harapan di Beijing bahwa tarif impor China bakal dikurangi.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada Kamis (13/7). Pada perdagangan Rabu (12/7), IHSG menguat 0,17 persen ke level 6.808,209.
Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan perkembangan pergerakan IHSG terlihat berhasil menggeser rentang konsolidasi wajarnya ke arah yang lebih baik, sehingga peningkatan potensi dalam jangka pendek masih terbuka.
“Namun mengingat peningkatan yang dialami sudah cukup terbatas maka para investor harus mewaspadai adanya potensi koreksi yang wajar, di sisi lain sentimen dari fluktuasi harga komoditas juga nilai tukar rupiah yang masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” tulis William dalam risetnya, Kamis (13/7).
Pergerakan berada di 6.636 sampai 6.888. Saham yang direkomendasikan William antara lain, BBCA, ICBP, AALI, BMRI, ASII, TLKM, dan BSDE.
Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG akan ditutup tipis di bawah resisten 6.815 dan diperkirakan akan melanjutkan fase uptrend menuju 6.884, selama chart harian bergerak di atas garis SMA 60.
“Sementara itu pelemahan di bawah SMA 60 mengindikasikan bahwa IHSG sedang membentuk wave ii Level,” ujar Ivan.
Ivan memprediksi level support IHSG berada di 6.700, 6.622, dan 6.589. Sementara level resisten di 6.815, 6.846, dan 6.912.
“Berdasarkan Indikator MACD menandakan momentum bullish,” ungkapnya.
Ivan merekomendasikan berbagai saham, yaitu AMRT, BBCA, ESSA, MEDC, dan PGAS
AMRT
Recommendation: Buy on Weakness
Price Range: 2.650-2.700
Target Price: 2.840
BBCA
Recommendation: Accumulative Buy
Price Range: 9.000-9.150
Target Price: 9.250
ESSA
Recommendation: Buy on Weakness
Price Range: 610-640
Target Price: 730
MEDC
Recommendation: Buy on Weakness
Price Range: 860-880
Target Price: 960
PGAS
Recommendation: Accumulative Buy
Price Range: 1.300-1.320
Target Price: 1.400