Muncul Kekhawatiran Baru Perang Dagang, Wall Street Menjadi Lemah

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali merosot pada perdagangan Rabu (22/5), usai Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi pada perusahaan asal China lainnya.

Hal ini pun menambah kekhawatiran baru bagi investor terhadap perang dagang. Dilansir Reuters, Kamis (23/5), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 97,68 poin atau 0,38 persen pada 25.779,65.

Indeks S&P 500 (SPX) turun 10,21 poin atau 0,36 persen pada 2.854,15 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 25,62 poin atau 0,33 persen pada 7.760,10.

Washington memutuskan untuk meredakan ketegangan perang dagang sementara waktu ini dengan menahan pemboikotan Huawei di AS.

Namun, sentimen kembali memburuk dengan adanya kemungkinan pembatasan serupa pada perusahaan produk CCTV atau video surveillance asal China, Hikvision.

“Adalah fakta, apa yang dilihat oleh investor bahwa ini bisa menjadi pembalasan lain,” kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners di Pittsburgh.

Perkembangan antara AS dan China telah membuat investor gelisah dan mengakibatkan indeks S&P 500 turun hingga 3,5 persen, tertinggi sepanjang masa.

Saham Qualcomm Inc jatuh 10,1 persen, memberikan kontribusi penurunan terbesar ke ke sektor teknologi S&P 500.

Sementara indeks Philadelphia Semiconductor tergelincir 1,57 persen setelah hakim federal memutuskan, pembuat chip itu secara ilegal menekan persaingan untuk chip ponsel pintar dengan mengancam akan memotong pasokan dan mengambil biaya lisensi yang berlebihan.

Indeks layanan komunikasi adalah satu-satunya dari 11 sektor utama S&P yang diperdagangkan lebih tinggi, terangkat oleh Netflix Inc yang naik 2,9 persen. Sementara saham ritel anjlok usai laporan keuangan kuartal I 2019 yang di bawah perkiraan.

Indeks Lowe’s Cos Inc jatuh 10 persen setelah perusahaan perbaikan rumah itu memotong perkiraan laba tahun ini. Saham Lowe juga merupakan hambatan terbesar pada sektor konsumsi yang turun 0,63 persen.

Nordstrom Inc turun 10,6 persen setelah operator department store itu mengurangi perkiraan untuk penjualan dan laba setahun penuh.

Pasar juga menanti keputusan dari pertemuan pejabat Federal Reserve. Ketua Fed St Louis, James Bullard, mengatakan pelemahan inflasi yang berlanjut dapat mendorong bank sentral untuk menurunkan suku bunga, bahkan jika pertumbuhan ekonomi terjaga momentumnya.

 

Leave a Comment