Menerawang Saham yang Menguntungkan Tahun 2019

Sepanjang tahun 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan barometer performa pasar saham Indonesia, masih loyo karena terimbas oleh berbagai kabar dari mancanegara. Lantas, bagaimana proyeksi pasar saham Indonesia 2019? Apakah akan terus merosot atau ada peluang untuk pulih kembali? Saham-saham dari sektor mana saja yang berpotensi menguntungkan? Berikut ini kutipan dari analisa sejumlah pakar.

Menerawang Saham yang Menguntungkan Tahun 2019

Dalam sebuah wawancara yang dimuat oleh Bisnis.com, Reza Priyambada, Senior Analyst CSA Research Institute, mengungkapkan bahwa pola pergerakan tahun lalu dan tahun ini, kemungkinan terulang tahun depan. Maksudnya, IHSG meningkat pada awal tahun pasca rilis Laporan Keuangan akhir tahun sebelumnya dan kuartal pertama, kemudian bergerak terbatas pada periode setelahnya. Rentang pergerakan diproyeksikan tetap antara 5750 – 5950.

Lantaran situasi eksternal boleh jadi terus diwarnai ketidakpastian, maka Reza menilai akan sulit untuk berharap IHSG tumbuh agresif walau kondisi ekonomi dalam negeri tak buruk. Topik politik sehubungan dengan kampanye Pilpres bisa menjadi ajang spekulasi oleh pelaku pasar, ditandai dengan pergerakan pada saham-saham yang berhubungan dengan individu tertentu seperti Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Namun, ia lebih merekomendasikan saham-saham big cap dari sektor tambang, perbankan dan konsumer.

Sementara itu, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Helmy Kristanto, Head of Research and Strategy Danareksa Sekuritas, lebih optimistis dengan memperkirakan IHSG bergerak ke level 7000, bilamana stabilitas pertumbuhan ekonomi dan rupiah dapat terjaga. Ia juga menaruh perhatian khusus pada sektor otomotif, perbankan, tambang batu bara, konsumer, perkebunan, ritel, konstruksi dan telekomunikasi yang kemungkinan bakal mendapatkan sentimen positif dari dalam dan luar negeri.

Secara khusus, Helmy mengungkapkan bahwa Pemilu 2019 bisa mendongkrak belanja masyarakat, sehingga menunjang saham-saham sektor konsumer. Sektor tambang pun diproyeksikan menanjak berkat peningkatan permintaan batu bara dari China dan Korsel.

Agak berbeda, Thendra Crisnanda, Head of Institutional Research MNC Sekuritas, mengatakan yakin IHSG bakal positif selama semester pertama tahun depan jika stabilitas nilai tukar dan daya beli masyarakat terjaga. Ada probabilitas bullish hingga 6746 pada paruh pertama tahun 2019 sebesar 60 persen, tetapi peluang bearish hingga 5879 juga ada sebesar 40 persen. Selaras dengan itu, ia pun menyarankan agar “bargain hunting pada saham-saham blue chip di tengah pelemahan pada 9 bulan pertama 2018, serta buy on expectation hingga semester I/2019. Kami cenderung menilai terdapat pola sell on news di semester II/2019.

Tagged With :

Leave a Comment