Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali terangkat pada perdagangan Selasa (14/5). Hal ini karena investor beralih ke saham teknologi dan saham industri, menyusul komentar optimistis dari AS dan China.
Dilansir Reuters, Rabu (15/5), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 251,49 poin atau 0,99 persen pada 25.576,48, indeks S&P 500 (SPX) naik 27,69 poin atau 0,98 persen pada 2.839,56, dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 86,94 poin atau 1,14 persen pada 7,733.97.
Saham teknologi naik 1,56 persen, terbesar di antara sektor S&P. Sektor ini terangkat oleh kenaikan di Microsoft Corp, Visa Inc, dan pembuat chip.
Pasar merasa lega dari komentar Presiden AS Donald Trump yang akan berbicara dengan mitra China pada KTT G20 pada akhir Juni mendatang. Sementara China mengatakan kedua belah pihak telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan.
“Reaksi hari ini adalah investor mencari nilai. Masih ada kekhawatiran seputar evolusi pembicaraan perdagangan. AS telah menonjol relatif terhadap seluruh dunia dalam hal kinerja ekonominya, dan dapat diperdebatkan apakah hal itu dapat dipertahankan atau tidak,” kata Peter Cecchini, direktur pelaksana dan kepala strategi pasar di Cantor Fitzgerald di New York.
Namun prospek ekonomi global yang tergelincir oleh AS dan China pun semakin tajam. Perselisihan yang lebih berkepanjangan telah menjatuhkan S&P 500 lebih dari 4 persen sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa pada 1 Mei.
Sembilan dari sebelas sektor S&P berakhir lebih tinggi, dengan sektor teknologi, energi, industri, dan keuangan naik lebih dari 1 persen.
Sektor teknologi terpukul pada Senin karena banyak perusahaan teknologi yang mengandalkan China untuk sebagian besar pendapatan mereka.
Saham Boeing Co naik 2 persen, memberikan dorongan terbesar bagi Dow. Saham Coca-Cola Co naik 2 persen setelah Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan saham yang lebih tinggi.
Saham Walt Disney Co naik 1,9 persen setelah menandatangani perjanjian dengan Comcast Corp untuk mengambil kendali operasional penuh atas layanan streaming Hulu.
Saham produsen pakaian mewah Ralph Lauren Corp turun 7 persen, terbesar di S&P 500. Ini karena penjualan yang lemah di pasar terbesarnya, Amerika Utara, serta dibayangi oleh laba kuartalan. (*)