Pada perdagangan Kamis (25/5/2023), Wall Street ditutup menguat, usai saham Nvidia Corp (NVDA.O) melonjak 24 persen, memicu reli di perusahaan terkait kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sementara investor mengamati tanda-tanda adanya kemajuan dalam pembicaraan plafon utang AS.
Nvidia memperkirakan pendapatan triwulanan 50 persen lebih tinggi dari perkiraan dan mengatakan sedang meningkatkan pasokan untuk memenuhi permintaan chip AI.
Dikutip dari Reuters, Jumat (26/5), S&P 500 naik 0,88 persen menjadi 4.151,28 poin. Nasdaq melonjak 1,71 persen menjadi 12.698,09 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,11 persen menjadi 32.764,65 poin.
Saham S&P 500 sekarang naik sekitar 8 persen sejauh ini memasuki tahun 2023, dan Nasdaq telah pulih lebih dari 30 persen dari kerugiannya tahun lalu.
Investor menukar saham Nvidia senilai hampir USD 60 miliar, terhitung seperlima dari semua perdagangan saham S&P 500 selama sesi tersebut, menurut data Refintiv.
Pemain kelas berat AI Microsoft Corp (MSFT.O) dan Alphabet Inc (GOOGL.O) masing-masing naik 3,9 persen dan 2,1 persen. Advanced Micro Devices Inc (AMD.O) melonjak sekitar 11 persen, Micron Technology Inc (MU.O) menambahkan 4,6 persen dan Broadcom Inc (AVGO.O) naik lebih dari 7 persen.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor (.SOX) melonjak 6,8 persenke level tertinggi dalam lebih dari setahun dalam persentase kenaikan harian terbesar sejak November.
Intel Corp (INTC.O), yang menurut investor tertinggal dalam perlombaan AI, turun 5,5 persen, membebani Dow Jones Industrial Average.
Wall Street gelisah dalam beberapa hari terakhir terkait negosiasi pemerintah untuk menaikkan batas utang negara sebesar USD 31,4 triliun dan menghindari gagal bayar.
Presiden AS Joe Biden dan anggota parlemen dari Partai Republik Kevin McCarthy pada hari Kamis mendekati kesepakatan, dengan para pihak hanya berselisih USD 70 miliar untuk pengeluaran diskresioner.
Mencerminkan ketidakpastian pasar, imbal hasil dua tahun mencapai level tertinggi sejak Maret setelah lembaga pemeringkat Fitch dan DBRS Morningstar menempatkan Amerika Serikat dalam pengawasan kredit untuk kemungkinan penurunan peringkat.
Sementara itu, data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran hanya naik moderat minggu lalu, sementara laporan Departemen Perdagangan mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal pertama.
Volume di bursa AS relatif berat, dengan 10,8 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,5 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya. (*)