Pada penutupan perdagangan Senin (1/11/2021), indeks utama Wall Street mencatat rekor tertinggi. Saham Tesla yang melonjak dan sektor energi mendorong kenaikan tersebut, sementara investor menantikan pertemuan utama Federal Reserve akhir pekan ini.
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/11), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 94,28 poin, atau 0,26 persen, menjadi 35.913,84, S&P 500 (.SPX) naik 8,29 poin, atau 0,18 persen, menjadi 4.613,67 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 97,53 poin, atau 0,63 persen, menjadi 15.595,92.
Dow Jones melampaui 36.000 poin untuk pertama kalinya selama perdagangan. Kebijakan moneter yang akomodatif menjadi salah satu dukungan utama untuk pasar saham, dengan patokan S&P 500 naik 22,8 persen sepanjang tahun ini.
Federal Reserve atau The Fed pada hari Rabu diperkirakan akan menyetujui rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi bulanan atau tapering off senilai USD 120 miliar, yang diberlakukan untuk membantu perekonomian selama pandemi virus corona. Sementara investor juga akan fokus pada pernyataan bank sentral mengenai suku bunga dan bagaimana merespons lonjakan inflasi.
Saham Tesla melonjak 8,5 persen, membantu mengangkat sektor konsumen S&P 500 (.SPLRCD) sekitar 1,5 persen. Saham pembuat mobil listrik tersebut telah dibebankan lebih tinggi sejak nilai pasar perusahaan melewati USD 1 triliun minggu lalu.
Di antara sektor S&P 500, energi (.SPNY) memimpin, naik 1,6 persen, sedangkan grup layanan komunikasi (.SPLRCL) turun 0,7 persen. Indeks Russell 2000 (.RUT) berkapitalisasi kecil menonjol, naik 2,7 persen untuk persentase kenaikan harian terbesar sejak akhir Agustus.
Lebih dari setengah perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatannya di kuartal ketiga, yang diperkirakan akan naik 39 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Refinitiv IBES.
Sekitar 10,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata harian 10,3 miliar selama 20 sesi terakhir.
TERTEKAN
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini, Selasa (2/11). Pada perdagangan kemarin, Senin (1/11), IHSG berakhir di zona merah atau ditutup turun 38,45 poin (0,58 persen) ke posisi 6.552,88.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berada di level 6.413 sampai 6.603.
William mengatakan, setelah rilis data inflasi, IHSG masih memiliki kecenderungan berada dalam rentang konsolidasi wajar. Namun, potensi tekanan masih akan terlihat.
William menjelaskan peluang tekanan terhadap harga komoditas masih akan terus membayangi hingga beberapa waktu mendatang.
“Sehingga akan memberikan sentimen kurang terlalu baik terhadap emiten yang berkaitan dengan komoditas, dan hal ini tentunya dapat memberikan dampak terhadap pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpotensi tertekan,” kata William berdasarkan risetnya, Selasa (2/11).
Beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William pada hari ini adalah ASRI, TLKM, EXCL, BBNI, BBCA, INDF, ITMG, HMSP, dan UNVR. (*)