Investor Sambut Baik Rencana The Fed Pangkas Suku Bunga, Wall Street Menguat

Pada perdagangan hari Kamis, 21 Desember 2023, saham-saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup lebih tinggi. Hal ini karena data ekonomi memicu optimisme bahwa Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneter dan menghidupkan kembali selera risiko investor.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 322,35 poin, atau 0,87 persen menjadi 37.404,35, S&P 500 (.SPX) bertambah 48,4 poin, atau 1,03 persen ke level 4.746,75 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 185,92 poin, atau 1,26 persen menjadi 14.963,87.

Ketiga saham utama AS membukukan kenaikan karena chip sedang melonjak, dipimpin oleh Micron Technology (MU.O) setelah perkiraan triwulanannya lebih baik dari perkiraan. Hal ini menempatkan Nasdaq (.IXIC) yang sarat teknologi menjadi yang terdepan. Momentum menjelang penutupan sesi membawa S&P 500 (.SPX) dan Nasdaq melonjak lebih dari 1 persen.

Data ekonomi pada hari Kamis (21/12) menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tidak sekuat yang dinyatakan semula.

“Fakta bahwa angka PDB kuartal ketiga tidak direvisi naik, dan bahkan dipangkas, memberikan kenyamanan bagi investor bahwa jalur yang ditempuh The Fed, yang mereka umumkan minggu lalu, tidak akan berubah dalam waktu dekat, ” kata Presiden Chase Investment Counsel, Peter Tuz di Charlottesville, Virginia.

Saham-saham AS sebelumnya tiba-tiba merosot pada Rabu sore, menghentikan reli multi-sesi, imbas dari aksi jual yang dilakukan para investor.

“Narasi investor kemarin adalah mengenai aksi ambil untung setelah reli liburan yang sangat panjang dan konsisten,” kata Kepala Eksekutif AXS Investments, Greg Bassuk, di New York.

“Investor akan berhati-hati untuk membeli pada saat penurunan ini. Seraya menambahkan bahwa ia yakin saham-saham akan mengakhiri tahun ini dengan kuat,” kata dia.

S&P 500 membukukan 17 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu titik terendah baru, Nasdaq Composite mencatat 79 titik tertinggi baru dan 68 titik terendah baru. Volume di bursa AS adalah 10,88 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,28 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan melemah menjelang debat cawapres, Jumat (22/12). Pada perdagangan Kamis (21/12) IHSG melemah 0,14 persen di level 7.209.

Debat kedua ini akan diadakan di JCC, Senayan, Jakarta. Masing-masing cawapres akan adu gagasan soal isu ekonomi.

Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksi IHSG akan menguji support minor di sekitar level 7.140 dan masih berpeluang memperpanjang struktur wave iii menuju 7255 selama IHSG tidak melemah ke bawah 7092.

“Level support IHSG berada di 7.140, 7.092, 7.041 dan 7.000, sementara level resistennya di 7.255, 7.300 dan 7.356. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” kata Ivan dalam proyeksinya, Jumat (22/12).

Saham-saham yang direkomendasikan Ivan, ADRO, BBNI, CPIN, INDF, UNTR.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mengatakan IHSG berpeluang kembali uji resistance ke 7230-7250 di akhir pekan ini. Menyusul penguatan signifikan indeks-indeks Wall Street.

“Secara teknikal, MACD mulai kembali membentuk positive slope, memperkuat sinyal penguatan lanjutan dari kenaikan Stochastic RSI,” kata Alrich.

Alrich menjelaskan, keputusan Bi untuk menahan suku bunga, sesuai ekspektasi pasar. Sehingga tidak terjadi euforia berlebihan pada saham-saham di rate-sensitive sectors seperti bank, properti & real estate dan otomotif.

Saham yang direkomendasikan Alrich adalah BBNI, ISAT, PWON, TBIG, TINS, dan BMTR.

 

Leave a Comment