Investor Menanti Stimulus Baru dan Data Pekerja AS, Wall Street Melesat

Ketiga indeks utama Wall Street melambung di posisi lebih tinggi pada penutupan perdagangan Kamis (6/8). Bahkan Nasdaq mencetak rekor terbaru di atas 11.000 untuk pertama kalinya, didorong harapan investor pada stimulus fiskal lanjutan.

Dilansir Reuters, Jumat (7/8), Dow Jones Industrial Average naik 185,46 poin atau 0,68 persen menjadi 27.386,98, indeks S&P 500 naik 21,39 poin atau 0,64 persen menjadi 3.349,16, dan Nasdaq Composite bertambah 109,67 poin atau 1 persen menjadi 11.108,07.

Saham-saham kelas berat terkait teknologi di Wall Street seperti Apple (AAPL.O) naik 3,49 persen dan Facebook (FB.O) naik 6,49 persen, mempercepat kenaikan Nasdaq.

“Pasar sangat ulet, tapi ada ketakutan akan kehilangan. Namun saat ini para pemimpin teknologi terus mendorong pasar lebih tinggi lagi,” kata Sal Bruno, kepala investasi di IndexIQ di New York.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data pekerja, yakni adanya penurunan klaim pengangguran untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir. Meskipun angka PHK dari para pengusaha menunjukkan kenaikan 54 persen pada Juli.

Sementara itu, investor juga terus mendorong paket bantuan fiskal lanjutan untuk mengatasi dampak dari pandemi COVID-19. Namun, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan, Partai Republik dan Demokrat tetap berbeda suara mengenai program apa yang akan dimasukkan pada bantuan tersebut. Senat Partai Republik pun telah diberitahu bahwa negosiator memiliki waktu hingga Jumat untuk mencapai kesepakatan.

“Jika tidak ada kesepakatan pada hari Jumat, tidak akan ada kesepakatan,” kata Senator Republik, Roy Blunt.

Menjelang tenggat waktu untuk paket stimulus baru, fokus investor kini bergeser ke laporan pekerjaan Juli, yang akan diumumkan pagi ini. Analis memperkirakan adanya kenaikan 1,58 juta pekerjaan baru selama bulan lalu dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 10,5 persen.

Baca Juga:   Wall Street Ditutup Melemah akibat Saham Teknologi Berguguran

Di antara saham individu, Becton Dickinson and Co (BDX.N) turun 8,40 persen setelah membukukan pendapatan kuartalan di bawah perkiraan.

Western Digital (WDC.O) merosot 16,12 persen setelah pembuat hard drive ini melaporkan pendapatan kuartal IV yang diperkirakan akan lebih lemah dari saat ini.

Bristol-Myers Squibb Co (BMY.N) naik 2,75 persen setelah produsen obat ini menaikkan perkiraan laba tahunan di tengah harapan pemulihan permintaan obat yang dikelola rumah sakit.

ViacomCBS Inc (VIACA.O) naik 3,35 persen setelah mengalahkan perkiraan analis terkait pendapatan kuartalan, karena permintaan yang tinggi untuk streaming.

Sebanyak 9,69 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian 10,39 miliar selama 20 sesi terakhir.

 

Leave a Comment