Investor Masih Mencerna Proyeksi Ekonomi The Fed, Wall Street Anjlok

Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Kamis (11/6). Investor bereaksi terhadap kekhawatiran baru sebagai dampak pandemi dan mulai mencerna ramalan ekonomi dari Federal Reserve.

Berdasarkan laporan Reuters, Jumat (12/6), Dow Jones Industrial Average turun 1.861,82 poin atau 6,9 persen menjadi 25.128,17, indeks S&P 500 kehilangan 188,04 poin atau 5,89 persen menjadi 3.002,1, dan Nasdaq Composite turun 527,62 poin atau 5,27 persen menjadi 9.492,73.

Ketiga indeks utama AS itu turun sekitar 5 persen, membukukan harian terburuk sejak pertengahan Maret 2020. Padahal sebelumnya Nasdaq mengakhiri rekor penutupan tertinggi selama tiga hari berturut-turut.

“Benar-benar tidak ada titik pembelian (saham), banyak yang menjual sepanjang perdagangan,” kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.

Bank Sentral AS merilis proyeksi ekonomi AS di era pandemi. Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan ‘jalan panjang’ agar ekonomi bisa kembali pulih.

ed mempertahankan suku bunga stabil hingga 2022, dapat memberikan kesan kepada investor bahwa The Fed mungkin lebih peduli dengan kecepatan pemulihan ekonomi dari yang mereka perkirakan,” kata Joseph Sroka, kepala investasi di NovaPoint di Atlanta.

The Fed juga memproyeksi klaim pengangguran akan lebih tinggi dua kali lipat dari puncaknya hingga akhir tahun.

Selain itu, bank sentral juga mengkhawatirkan daya beli yang melemah atau disinflasi karena inflasi inti yang terus menurun secara tahunan.

Saham sejumlah bank yang sensitif terhadap suku bunga langsung turun 9,7 persen, setelah The Fed mengindikasikan suku bunga akan tetap mendekati nol hingga setidaknya 2022.

Perusahaan yang terkait dengan perjalanan juga jauh lebih dalam penurunannya.

Indeks maskapai S&P 1500 (SPCOMAIR) jatuh 13,8 persen, sementara Norwegian Cruise Line Holdings Ltd (NCLH.N) dan Royal Caribbean Cruises Ltd (RCL.N) masing-masing turun 16,5 persen dan 14,3 persen.

Boeing Co membebani Dow, turun 16,4 persen. Produsen pesawat ini turun setelah pemasoknya, Spirit AeroSystems Holdings Inc, mengumumkan PHK pada staf produksi dan pekerjaan pendukung untuk program Boeing 737.

Volume perdagangan di Wall Street adalah 15,31 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 12,83 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. (*)

 

Leave a Comment