Investor Khawatir Serangan Corona Jilid II, Wall Street Merosot

Ketiga indeks utama Wall Street merosot pada penutupan perdagangan di awal pekan ini. Investor khawatir adanya gelombang kedua pandemi virus corona, sejalan dengan dibukanya lockdown di beberapa negara.

Dilansir Reuters, Selasa (12/5), Dow Jones Industrial Average turun 109,33 poin atau 0,45 persen menjadi 24.221,99, indeks S&P 500 naik 0,39 poin atau 0,01 persen menjadi 2.930,19, dan Nasdaq Composite menambahkan 71,02 poin atau 0,78 persen menjadi 9.192,34.

Jerman dan Korea Selatan melaporkan adanya lonjakan kasus baru COVID-19 pada Minggu lalu. Hal ini menjadi sinyal yang tak diinginkan semua negara, yang saat ini justru mulai melonggarkan pembatasan wilayah.

Tetapi lonjakan infeksi coronavirus baru di Jerman dan Korea Selatan menyarankan upaya awal untuk mengangkat pembatasan bisa menjadi prematur, bahkan ketika bisnis di seluruh dunia, tertutup oleh pembatasan sosial, mulai membuka kembali pintu mereka.

“Benar-benar tidak ada buku pedoman untuk krisis kesehatan seperti yang sekarang dialami dunia. Tanpa buku pedoman itu, ketidakpastian semakin tinggi dan pasar akan terus ragu,” kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York.

Saham-saham terkait perjalanan yang telah babak belur, termasuk Carnival Corp, Norwegian Cruise Line Holdings Ltd, American Airlines Group Inc, dan United Airlines Holdings Inc masing-masing turun lebih dari 2 persen.

Marriott International Inc (MAR.O) anjlok 5,6 persen karena laba kuartalan hotel mewah ini jauh di bawah ekspektasi karena pemesanan yang anjlok.

Chesapeake Energy Corp (CHK.N) turun 12,2 persen, setelah perusahaan mengatakan kebangkrutan adalah salah satu opsi yang dipertimbangkan sebagai dampak anjloknya harga minyak dan gas.

Saham Under Armour Inc (UAA.N) anjlok 9,7 persen setelah perusahaan pakaian atletik memperkirakan penurunan penjualan sebesar 50-60 persen pada kuartal II 2020.

Sementara itu, distributor obat Cardinal Health Inc (CAH.N) melonjak 6,7 persen karena penjualan diperkirakan meningkat di kuartal III.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,09 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 11,39 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

Leave a Comment