Investor Khawatir Kebijakan Inflasi dari The Fed, Wall Street Bervariasi Imbas

Pada perdagangan Senin (8/8/2022), indeks utama saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup datar. Hal ini terjadi setelah data tenaga kerja pekan lalu memperkuat ekspektasi The Fed terkait inflasi. Sedangkan pendapatan dari pembuat chip Nvidia mengingatkan investor tentang ekonomi AS yang melambat.

Mengutip dari Reuters, Selasa (9/8), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 29,07 poin atau 0,09 persen menjadi 32.832,54, S&P 500 (.SPX) kehilangan 5,13 poin atau 0,12 persen menjadi 4.140,06, dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 13,10 poin, atau 0,1 persen menjadi 12.644,46.

Ledakan laporan pasar tenaga kerja pekan lalu awalnya dilihat hanya sebagai tanda ekonomi yang dapat menahan kenaikan suku bunga agresif oleh The Fed guna menjinakkan inflasi yang berjalan selama empat dekade tertinggi.

Saat ini, investor sedang menunggu data harga konsumen pada hari Rabu mendatang untuk mengukur apakah The Fed mungkin akan mengurangi sedikit kenaikan inflasi dan memberikan pijakan yang lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi.

“Data CPI akan membantu untuk mengkonfirmasi apakah upaya pengetatan The Fed telah berhasil dalam mulai menjinakkan inflasi atau jika pengetatan The Fed lanjutan diperlukan,” ujar Kepala Investasi Blanke Schein Wealth Management, Robert Schein.

Di sisi lain, S&P 500 telah bangkit kembali sebesar 14 persen dari posisi terendah pada pertengahan Juni. Namun, tanda-tanda inflasi yang terlalu panas dapat membuat The Fed untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Kepala Strategi Pasar Ameriprise, Anthony Saglimbene mengatakan pasar akan mundur di beberapa titik karena para pedagang menguji rebound baru-baru ini. Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise di Troy, Michigan, mengatakan “Mungkin kita bisa mendapatkan sedikit lebih tinggi pada akhir tahun, tapi itu jika semuanya berjalan dengan sempurna,” kata Saglimbene di Troy, Michigan.

“Itulah tarik menarik antara kumpulan data ini yang menceritakan kisah tentang, ‘Hei, apakah kita akan berubah menjadi resesi atau menghindarinya?,” tambahnya.

Suku bunga berjangka AS telah memperkirakan adanya peluang 67,5 persen dari kenaikan 75 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya. Nantinya, pada pertemuan bulan September akan ada kenaikan sebanyak 41 persen dari sebelumnya data pasar tenaga kerja yang mengalahkan ekspektasi pasar.

 

Leave a Comment