Investor Khawatir Inflasi Lebih Lama, Wall Street Ditutup Bervariasi

PADA penutupan perdagangan, Rabu (29/9/2021), saham-saham Wall Street ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average naik, tetapi Nasdaq Composite ditutup lebih melemah karena imbal hasil Treasury menghentikan laju pergerakan mereka.

Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 90,73 poin, atau 0,26 persen, menjadi 34.390,72, lalu indeks S&P 500 naik 6,83 poin, atau 0,16 persen, pada 4.359,46. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 34,24 poin, atau 0,24 persen, menjadi 14.512,44.

“Investor khawatir tentang tiga hal: penurunan pembelian obligasi oleh The Fed, inflasi yang sedang berlangsung dengan (Kepala The Fed) Powell yang mengatakan itu (inflasi) akan bertahan lebih lama dari yang diharapkan, dan masalah plafon utang yang sedang dihadapi kongres,” jelas Wakil Presiden Senior di Wealthspire Advisors, di New York Oliver Pursche.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, sektor material mengalami penurunan persentase terbesar. Sementara sektor utilities (perusahaan penyedia air, layanan limbah, listrik) mendongkrak dengan kenaikan 1,3 persen.

Boeing Co memberikan sentimen positif terbesar ke Dow setelah berhasil melakukan tes 737 MAX bersama regulator penerbangan China. Saham produsen pesawat itu naik 3,2 persen.

Saham perusahaan ritel Dollar Tree Inc melonjak 16,5 persen setelah meningkatkan otorisasi pembelian kembali sebesar USD 1,05 miliar menjadi USD 2,5 miliar.

Produsen obat Eli Lilly & Co naik 4,0 persen pada peningkatan peringkat Citigroup. Volume transaksi saham Wall Street mencapai 11,42 miliar saham atau lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 10,45 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

DIPREDIKSI MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah hari ini. CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan laju IHSG akan bergerak di level support 5.969 dan level tertinggi 6.202 di sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Rabu (29/9), IHSG ditutup menguat ke level 6.162,55 atau naik 0,81 persen.

“Perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi wajar,” tulis William dalam risetnya, Kamis (30/9).

Menurut William hal ini disebabkan minimnya sentimen yang dapat membooster kenaikan IHSG. Di sisi lain, hingga jelang berakhirnya kuartal ketiga, kondisi perekonomian Indonesia juga masih menunjukkan lambatnya perputaran roda perekonomian.

“Sehingga potensi penurunan terlihat lebih besar dibanding peluang kenaikan, IHSG pada hari ini berpotensi bergerak melemah,” ujarnya.

Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William:

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

 

Leave a Comment