Pada perdagangan Senin (27/9/2021), Wall Street ditutup melemah. Karena saham teknologi terimbas kenaikan imbal hasil Treasury, dua indeks utama Wall Street, S&P dan Nasdaq ditutup merah.
Dikutip Reuters, S&P 500 turun 12,37 poin atau 0,28 persen, menjadi 4.443,11 dan Nasdaq Composite turun 77,73 poin, atau 0,52 persen menjadi 14.969,97. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 71,37 poin, atau 0,21 persen menjadi 34.869,37.
Dow Jones Industrial Average yang ditutup di wilayah positif, didukung oleh sektor keuangan dan industri.
“Saham yang sensitif secara ekonomi naik, dan teknologi sedang dikerjakan dengan cukup baik,” kata Chuck Carlson, kepala eksekutif Horizon Investment Services di Hammond, Indiana, dikutip dari Reuters, Selasa (28/9).
Diketahui benchmark hasil Treasury AS naik untuk kepentingan keuangan terhadap suku bunga. Sementara naiknya harga minyak mentah mendorong saham energi menghijau.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, enam ditutup melemah. Real estate dan sektor perawatan kesehatan mengalami penurunan terbesar. Indeks nilai S&P 500 dalam segi pertumbuhan memburuk sepanjang tahun ini.
Ahli strategi Goldman Sachs melihat potensi kenaikan suku bunga perusahaan sebagai pukulan untuk prospek pengembalian atas ekuitas (ROE) pada saham AS di tahun 2022.
Volume di bursa AS mencapai 10,32 miliar saham. Lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata perdagangan selama 20 hari di angka 10,19 miliar.
DIPREDIKSI MELEMAH
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah hari ini. CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan laju IHSG akan bergerak di level support 5.969 dan level tertinggi 6.202 di sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Senin (27/9), IHSG ditutup melemah ke level 6.122,49 atau turun 0,36 persen.
“Perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bergerak melemah, hingga saat ini IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang,” tulis William dalam risetnya, Selasa (28/7).
Menurut William melemahnya IHSG disebabkan masih minimnya sentimen yang dapat mem-booster kenaikan indeks. Namun di sisi lain, William mengatakan investor tetap dapat memanfaatkan momentum pergerakan fluktuatif ini untuk berinvestasi jangka pendek, menengah maupun panjang.
“Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan,” ujarnya.
Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William:
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).