Pada penutupan perdagangan Kamis (8/4/2021), ketiga indeks utama Wall Street melesat. Sejalan dengan data tenaga kerja yang melemah, penurunan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury mendorong hal tersebut.
Mengutip laporan Reuters, Jumat (9/4), Dow Jones Industrial Average naik 57,31 poin atau 0,17 persen menjadi 33,503,57, indeks S&P 500 naik 17,22 poin atau 0,42 persen menjadi 4.097,17, dan Nasdaq bertambah 140,47 poin atau 1,03 persen menjadi 13.829,31.
Data klaim pengangguran mingguan menunjukkan kenaikan dan mendukung kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve, yang lebih lunak untuk mempertahankan suku bunga acuan yang rendah.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengisyaratkan bank sentral tidak akan mengurangi dukungan untuk ekonomi AS. Sementara kenaikan harga di tahun ini kemungkinan akan bersifat sementara.
Data-data yang lebih tenang itu membuat imbal hasil US Treasury 10 tahun turun ke 1,624 persen, level terendah sejak 26 Maret. Adapun level imbal hasil tertinggi mencapai 1,776 persen di akhir Maret.
Penurunan imbal hasil tersebut juga membantu sektor teknologi, sektor yang mencatat kenaikan terbesar sepanjang sesi. Saham megacap seperti Apple, Microsoft, dan Amazon adalah pendorong terbesar untuk S&P 500.
Kenaikan saham teknologi pun mengirim Nasdaq ke level tertinggi selama tujuh minggu dan naik 2 persen dari rekor penutupan tertinggi 12 Februari.
Indeks pertumbuhan Russell 1000, yang sebagian besar terdiri dari saham-saham terkait teknologi, naik 1,05 persen. Sementara saham keuangan dan energi, turun 0,05 persen.
Tesla Inc naik 1,91 persen atas proposal administrasi Joe Biden senilai USD 174 miliar untuk meningkatkan kendaraan listrik.
Volume di bursa saham AS adalah 9,23 miliar saham, jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 11,93 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.