Hubungan AS – China Memanas, Wall Street Merosot

Ketiga indeks utama Wall Street merosot pada penutupan perdagangan Kamis (21/5). Hubungan AS-China yang kembali memanas menimbulkan kekhawatiran pada perekonomian global.

Dilansir Reuters, Jumat (22/5), Dow Jones Industrial Average turun 0,41 persen menjadi berakhir pada 24.474,12 poin, indeks S&P 500 kehilangan 0,78 persen menjadi 2.948,51, serta Nasdaq Composite turun 0,97 persen menjadi 9.284,88.

Presiden Donald Trump mengatakan, AS akan bereaksi keras jika China memberlakukan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong, sebagai tanggapan atas protes pro-demokrasi yang kerap dilakukan tahun lalu.

Sebelumnya, Sekretaris Negara AS Mike Pompeo juga mengkritik penanganan Beijing terhadap wabah virus corona. Sementara seorang pejabat China menyatakan pihaknya tak akan gentar pada peningkatan ketegangan tersebut.

Hampir setengah dari saham S&P 500 turun 20 persen sejak 19 Februari 2020, menunjukkan belum adanya pemulihan ekonomi.

Sementara Nasdaq naik sekitar 5 persen, didorong oleh kenaikan saham Microsoft (MSFT.O), Amazon.com (AMZN.O), dan saham teknologi lainnya yang diharapkan mampu membawa perekonomian keluar dari krisis.

Saham Best Buy Co Inc (BBY.N) turun 4,4 persen, setelah peritel elektronik ini melaporkan penurunan penjualan hingga 5,3 persen selama kuartal I 2020 akibat pandemi COVID-19.

Selain itu, saham L Brands Inc (LB.N) melonjak 18 persen meskipun membukukan penjualan yang buruk di kuartal I 2020. Namun perusahaan mengatakan akan menutup beberapa toko Victoria’s Secret akibat kondisi bisnis yang sulit.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,1 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 11,3 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

 

Leave a Comment