Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Rabu (16/10). Hubungan AS dan China kembali memanas dan membuat investor menjauh sementara dari pasar saham, meskipun serangkaian laporan laba kuartal III emiten positif.
Dilansir Reuters, Kamis (17/10), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 22,82 poin atau 0,08 persen menjadi 27.001,98, indeks S&P 500 .(SPX) kehilangan 5,99 poin atau 0,2 persen menjadi 2.989,69 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 24,52 poin atau 0,3 persen menjadi 8.124,18.
Ketidakpastian antara AS-China kembali meningkat, setelah Dewan Perwakilan AS membuat marah Beijing dengan meloloskan undang-undang pro-demokrasi untuk mendukung Hong Kong.
Selain itu, Presiden Trump mengatakan, pihaknya kemungkinan tak akan menandatangani perjanjian dagang apa pun sebelum bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam Forum APEC di Chile.
Sementara itu, penjualan ritel AS pada September 2019 mengalami tekanan. Hal ini menandakan perlambatan ekonomi dan melemahnya industri manufaktur telah berdampak ke sektor lain.
“Ini mengindikasikan bahwa sisi konsumsi menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Konsumsi yang selama ini sebagai penyelamat ekonomi, akan mengejutkan jika mengalami pelemahan,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.
Dari 43 perusahaan S&P 500 yang telah membukukan hasil kuartal III, sekitar 86 persen labanya di atas proyeksi analis.
Bank of America (BAC.N) naik 1,5 persen setelah membukukan laba positif di kuartal III.
United Airlines (UAL.O) naik 1,9 persen, setelah maskapai mengalahkan estimasi laba kuartalan dan meningkatkan pedoman keselamatannya selama tahun ini 2019.
Saham distributor obat McKesson (MCK.N), AmerisourceBergen (ABC.N), dan Cardinal Health (CAH.N) naik antara 2-5 persen, setelah adanya laporan bahwa ketiganya dalam pembicaraan dengan pemerintah untuk menyelesaikan ribuan tuntutan hukum opioid senilai USD 18 miliar.
General Motors (GM.N) naik 1,1 persen, setelah pembuat mobil ini mencapai kesepakatan tenaga kerja dengan serikat Pekerja Auto United.
Saham Netflix Inc (NFLX.O) melonjak lebih dari 10 persen dalam perdagangan, setelah membukukan hasil kuartalan yang positif.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,06 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,79 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.