Harapan Penurunan Suku Bunga AS Sirna, Wall Street Anjlok

BURSA saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Selasa (25/6). Kekhawatiran perdagangan, data ekonomi yang mengecewakan, serta adanya tekanan terkait suku bunga acuan Federal Reserve, menambah sentimen negatif di ketiga indeks acuan AS.

Dilansir Reuters, Rabu (26/6), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 179,32 poin atau 0,67 persen menjadi 26.548,22, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 27,97 poin atau 0,95 persen menjadi 2.917,38 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 120,98 poin atau 1,51 persen menjadi 7.884,72.

Ketiga indeks utama AS berakhir di zona merah setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pihaknya tengah berjuang, apakah dengan ketidakpastian perdagangan dan masalah lainnya tersebut dapat menjamin penurunan suku bunga.

Berbicara di Dewan Hubungan Luar Negeri, Powell juga menegaskan kembali independensi The Fed, sehari setelah Trump mengatakan bahwa Bank Sentral AS itu

“Tidak tahu apa yang dilakukannya.”

Sebelumnya, Presiden The Fed St Louis, James Bullard, dalam sebuah wawancara mengatakan, The Fed tidak perlu menurunkan suku bunga setengah persen poin pada pertemuan kebijakan berikutnya atau di Juli mendatang.

Bullard juga mengatakan telah berselisih pada pertemuan kebijakan Juni lalu. Dia merasa inflasi yang lemah dan ketidakpastian tentang prospek ekonomi mendukung penurunan suku bunga.

“Powell dan Bullard keduanya membuat komentar yang mengindikasikan bahwa kita mungkin tidak melihat penurunan suku bunga pada Juli mendatang,” kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

“Setelah pertemuan minggu lalu, harapan untuk penurunan suku bunga turun dan itu mungkin tidak akan muncul bulan depan,” tambahnya.

Sementara itu, kecemasan perang dagang AS-China juga terus meningkat. Bahkan seorang pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa Trump akan nyaman dengan apapun hasilnya pada pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di G20 Jumat ini.

Di sisi ekonomi, penjualan rumah baru dan angka kepercayaan konsumen keduanya berada jauh di bawah ekspektasi ekonom.

Dari sebelas indeks utama dalam S&P 500, saham teknologi dan komunikasi mengalami penurunan terbesar.

Saham bank juga turun 0,6 persen karena imbal hasil (yield) benchmark Treasury AS turun di bawah level 2 persen.

Tyson Foods Inc dan Pilgrims Pride Corp masing-masing turun 1,1 persen dan 1,3 persen, setelah Departemen Kehakiman AS membuka penyelidikan kriminal atas kemungkinan penetapan harga unggas pada produsen daging ayam tersebut.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 7,05 miliar saham, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 7,02 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

Leave a Comment