Seolah mengamini komentar Presiden AS Donald Trump Sabtu lalu, surat kabar China menuliskan hal senada. Global Times, yang dikelola oleh Partai Komunis negara tersebut mengatakan bahwa AS-China sudah mendekati kesepakatan Fase Satu.
Beijing dan Washington sudah sangat dekat dengan kesepakatan perdagangan tahap awal, tulis kabar tersebut. Pengumuman pada akhir pekan lalu, yang mana China menyatakan akan berusaha meningkatkan proteksi kekayaan intelektual, masih menjadi poin utama dalam negosiasi.
Perlindungan kekayaan intelektual adalah elemen utama yang AS mintakan pada China agar mereformasinya, sebagai salah satu syarat kesepakatan perdagangan. Di samping itu, China akan terus mengupayakan Fase Dua dan Fase Tiga.
“Kedua belah pihak pada dasanya telah mencapai konsensus yang luas untuk kesepakatan Fase Satu,” kata Gao Lingyun, pakar ilmu sosial yang dikutip oleh Global Times.
Optimisme dalam kesepakatan dagang diasumsi akan tercapai dan mengakhiri perang dagang AS-China. Akibatnya, permintaan terhadap aset-aset safe haven pun menyusut. Dolar AS pun menguat terhadap aset safe haven, termasuk emas dan Yen Jepang. USD/JPY diperdagangkan di level tinggi yang terakhir tercapai pada 01 Agustus, di posisi 108.9.
Dolar AS terdukung dengan baik dalam beberapa pekan terakhir, sehubungan dengan berlanjutnya negosiasi dagang. Para investor memandang bahwa Amerika Serikat berada dalam posisi yang lebih menguntungkan daripada China, jika perang dagang berkobar penuh. Oleh sebab itu, meningkatnya tensi konflik terkadang bisa juga memperkuat Dolar AS.
Kendati demikian, meskipun nantinya Fase Satu benar-benar tercapai, pasar sangsi fase-fase berikutnya akan dilalui degan mudah. Pasalnya, mood swing kedua negara tersebut terlalu volatile. Oleh karena itu, maka permintaan terhadap Yen dalam jangka panjang terbilang masih cerah.
Analis Shaun Osborne dari Scotiabank di Toronto menjelaskan, sentimen pasar yang konstruktif ini berdasarkan dari pondasi yang rapuh; hal itu akan muncul dan kami mengekspektasikan bahwa JPY, contohnya, masih akan terdukung sementara tensi perdagangan akan kembali memanas.