Dolar AS menguat di sesi Amerika pada awal bulan Oktober malam ini. Yield obligasi US Treasury yang kembali naik, membuat mata uang berjuluk Greenback tersebut bertengger di level tinggi satu bulan. Selain itu, Euro yang sedang jatuh karena masalah anggaran Italia, mengurangi rival bagi Dolar AS.
Melemah Di Sesi Asia Karena Perjanjian AS-Kanada
Dolar AS sempat melemah terhadap Dolar Kanada pagi tadi sehubungan dengan tercapainya kesepakatan antara kedua negara anggota NAFTA tersebut. Nara sumber anonim yang dikenal dekat dengan pemerintahan menyebutkan bahwa perjanjian tersebut nantinya akan memberikan kemudahan bagi pemerintah AS untuk mendapatkan akses ke pasar produk dairy Kanada. Sementara Kanada akan mendapatkan kesempatan untuk menegosiasikan bea impor mobil.
Namun, penting untuk diketahui bahwa pejanjian ini belumlah menjadi kesepakatan NAFTA. Sama halnya dengan AS-Meksiko tempo hari, perjanjian perdagangan AS-Kanada kali ini hanya menyepakati kesepakatan untuk kepentingan kedua negara saja, walaupun adapula pasal untuk menyepakati bahwa UU NAFTA akan dirombak sesuai keinginan AS.
“Perjanjian ini akan memperkuat (ekonomi) kelas menengah, serta menciptakan peluang dan lapangan kerja yang baik dengan bayaran yang layak bagi hampir setengah miliar penduduk Amerika Utara,” kata perwakilan perdagangan AS, Robert Lightizer dan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland dalam pernyataan gabungan.
Dolar AS jatuh terhadap Loonie (Dolar Kanada) setelah kabar ini diturunkan. Namun, saat berita ini ditulis pada pukul 23:00 WIB malam ini, USD/CAD diperdagangkan pada level 1.2805, atau dapat dikatakan tak menambah penurunan.
Dolar AS Menguat, Euro Melemah
Memasuki sesi Amerika, Dolar AS menemukan energi kembali walaupun indeks PMI Manufaktur ISM AS untuk bulan September dilaporkan turun di bawah ekspektasi. Indeks yang mengukur kondisi bisnis saat ini, termasuk Output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja tersebut dilaporkan turun ke angka 59.8 dari sebelumnya di level 61.3.
Meski demikian, Indeks Dolar AS–yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mmata uang lainnya–tetap menguat pasca laporan tersebut dan kembali naik menembus ke atas level 95.0.
Selain itu, EUR/USD juga turun ke angka 1.1569. Melemahnya Euro diakibatkan oleh munculnya kabar dari surat kabar Italia La Republicca yang menuliskan bahwa Komisi Uni Eropa akan menolak proposal anggaran defisit Italia yang telah diajukan pada pekan lalu.
Tagged With : dolar