Ditutup Melemah, Wall Street Sentuh Level Terburuk Sejak Pandemi

Pada perdagangan Kamis (30/9/2021), indeks utama Wall Street berakhir melemah. Bahkan indeks S&P 500 membukukan kinerja bulanan terburuk sejak pandemi.

Dikutip dari Reuters, Jumat (1/10), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 546,8 poin, atau 1,59 persen menjadi 33.843,92, S&P 500 (.SPX) kehilangan 51,92 poin, atau 1,19 persen menjadi 4.307,54 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 63,86 poin, atau 0,44 persen menjadi 14.448,58.

Adapun ketiga indeks saham utama AS memiliki kinerja kuartalan terburuk sejak awal 2020 atau ketika pandemi COVID-19 membuat ekonomi global terpuruk. S&P mencatat kenaikan moderat selama periode Juli-September, sementara Nasdaq dan Dow mengalami kerugian kuartalan.

Sepanjang September 2021, S&P dan Nasdaq mengalami penurunan persentase terbesar sejak Maret 2020, sementara Dow mengalami penurunan persentase bulanan terbesar sejak Oktober tahun lalu.

Indeks pertumbuhan S&P (.IGX) jatuh 5,8 persen sepanjang bulan September, tetapi mencatat kenaikan kuartalan sebesar 1,7 persen. Nilai (.IGX) turun 3,5 persen pada bulan September dan 1,4 persen selama periode Juli-September.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran baru secara tak terduga mengalami kenaikan pada tiga pekan berturut-turut.

Sebanyak 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah, dengan sektor industri (.SPLRCI) dan konsumen (.SPLRCS) menunjukkan persentase penurunan terbesar.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 12,88 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,61 miliar saham.

MENGUAT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat hari ini. CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan laju IHSG akan bergerak di level support 6.123 dan level tertinggi 6.336 di sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Kamis (30/9), IHSG ditutup menguat ke level 6.286,94 atau naik 2,02 persen.

“Pergerakan IHSG mengawali bulan yang ke sepuluh terlihat masih akan bergerak menguat,” tulis William dalam risetnya, Jumat (1/10).

Adapun pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tingkat inflasi hari ini. William memprediksi inflasi masih berada dalam kondisi stabil.

Meski demikian menurutnya IHSG masih dibayangi potensi tekanan dalam jangka pendek. Sehingga, apabila terjadi koreksi wajar, momentum tersebut masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas,” ujarnya.

Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

 

Leave a Comment