Ketiga indeks utama Wall Street melesat pada penutupan perdagangan awal pekan ini. Keuntungan saham teknologi dan kenaikan harga minyak berhasil mengalahkan sentimen ketegangan AS dan China.
Wall Street juga melesat di tengah pengakuan miliarder Warren Buffet, CEO Berkshire Hathaway, yang telah melepas kepemilikan di sejumlah saham perusahaan penerbangan pada akhir pekan lalu.
Mengutip laporan Reuters, Selasa (5/5), Dow Jones Industrial Average naik 26,07 poin atau 0,11 persen menjadi 23.749,76, indeks S&P 500 naik 12,03 poin atau 0,42 persen menjadi 2.842,74, dan Nasdaq Composite menambahkan 105,77 poin atau 1,23 persen menjadi 8.710,72.
Indeks utama tersebut berhasil bangkit sejak akhir Maret lalu, didorong stimulus moneter maupun fiskal yang digelontorkan bank sentral dan pemerintah AS.
Saat ini, investor juga mengamati berbagai upaya pemerintah untuk segera memilihkan ekonomi akibat pandemi virus corona.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengaku akan kembali membuka aktivitas bisnis secara bertahap. Selain itu, Gubernur California Gavin Newsom juga menyebut sebagian ritel di negara bagian AS itu akan dibuka pada pekan ini.
“Apakah bisa mencabut pembatasan dan mulai melakukan kegiatan ekonomi, tapi jumlah kasus tetap dipertahankan? Itulah yang menjadi fokus pasar saat ini,” kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey.
Keuntungan di Microsoft (MSFT.O), Apple (AAPL.O) dan Amazon (AMZN.O) menjadi pendorong terbesar kenaikan S&P 500.
Sementara sektor energi S&P 500 naik 3,7 persen, merespons kenaikan harga minyak.
Saham Delta Air Lines Inc (DAL.N), American Airlines Group Inc (AAL.O), Southwest Airlines Co (LUV.N), dan United Airlines Holdings Inc (UAL.O) turun antara 5-8 persen, penurunan terbesar dalam S&P 500 setelah Berkshire Hathaway melepas saham di maskapai AS.
Saham Berkshire (BRKa.N) sendiri turun 2,6 persen dan membebani S&P 500, setelah perusahaan ini mencatat kerugian hampir USD 50 miliar di kuartal I 2020.
Buffett dalam pertemuan tahunan Berkshire pun mengatakan, penyebaran COVID-19 telah merusak bisnis dan investasinya.
Di sisi lain, ketegangan antara AS dan China berlanjut. Kali ini terkait dengan virus corona, yang telah menyebar di hampir seluruh negara.
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo, menuturkan ada ‘bukti besar’ bahwa virus corona baru muncul dari laboratorium China.
Sekitar 9,5 miliar saham berpindah tangan di bursa saham AS, jauh di bawah rata-rata harian sebanyak 12,1 miliar saham selama 20 sesi terakhir.