Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mulai menanjak didorong kenaikan saham di sektor keuangan dan energi. Namun investor tetap mengkhawatirkan gejolak ekonomi dari perang dagang AS-China.
Dilansir Reuters, Kamis (29/8), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 258,2 poin atau 1 persen menjadi 26.036,1, indeks S&P 500 (SPX) naik 18,78 poin atau 0,65 persen menjadi 2.887,94 dan Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 29,94 poin atau 0,38 persen menjadi 7.856,88.
Sektor keuangan (SPSY) naik 0,91 persen, memulihkan semua kerugian hari sebelumnya akibat pembalikan arah atau inversi kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury.
Sementara itu, keuntungan dalam indeks acuan S&P 500 juga didukung oleh lonjakan 1,4 persen di sektor energi (SPNY). Sektor energi meningkat setelah data industri menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS dan meningkatkan harga minyak, yang naik lebih dari 1,5 persen.
Adapun kedua sektor tersebut sebelumnya terus mencatatkan kinerja terburuk dari sebelas sektor utama S&P 500.
Meski demikian, investor merasa lega karena kurangnya perkembangan baru di bidang perdagangan. Walaupun Kantor Perwakilan Dagang AS pada hari Rabu menegaskan kembali rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan 5 persen pada daftar impor China senilai USD 300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember mendatang.
“Jika Anda melihat kinerja beberapa sektor telah sejalan, sepertinya orang-orang kembali memiliki kepercayaan pada ekonomi,” kata Peter Jankovskis, Co-Chief Investment Officer di OakBrook Investments LLC di Lisle, Illinois.
Pekan depan, investor akan melihat laporan pekerjaan bulanan dan data manufaktur. Ini dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga lagi dari Federal Reserve pada pertemuan pertengahan September mendatang.
Dalam faktor lain yang dapat mendukung harga saham, yield US Treasury 30 tahun turun di bawah yield dividen S&P 500, menjadikan ekuitas sebagai alternatif pendapatan yang lebih menarik.
Saham Autodesk Inc (ADSK.O) turun 6,74 persen, sebagai saham terburuk di S&P 500, setelah perusahaan memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh.
Saham Tiffany & Co (TIF.N) naik 3,02 persen setelah toko perhiasan mewah ini melaporkan pendapatan kuartalan di atas perkiraan analis.
Sebanyak 5,81 miliar saham berpindah tangan di bursa saham AS, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian 7,42 miliar saham selama 20 sesi terakhir.