Didorong Kenaikan Saham Teknologi, Wall Street Ditutup Melesat

Pada perdagangan Selasa (15/2/20202), indeks utama Wall Street berakhir naik tajam. Ketiga indeks utama mencatat kenaikan yang solid, dengan saham teknologi memberikan dorongan terbesar pada Nasdaq, yang tercatat naik 2,5 persen.

Dikutip dari Reuters, Rabu (16/2), Dow Jones Industrial Average naik 422,67 poin, atau 1,22 persen menjadi 34.988,84, S&P 500 naik 69,4 poin, atau 1,58 persen menjadi 4.471,07 dan Nasdaq Composite menambahkan 348,84 poin, atau 2,53 persen menjadi 14.139,76.

Sembilan dari 11 sektor utama di S&P 500 ditutup hijau, dengan saham teknologi menikmati persentase kenaikan terbesar, melonjak 2,7 persen. Sementara itu saham energi terbebani oleh penurunan harga minyak mentah sehingga ditutup turun 1,4 persen.

Ketegangan geopolitik sedikit mereda setelah Rusia mengatakan telah menarik beberapa pasukannya di dekat perbatasan Ukraina. Kondisi menyebabkan harga minyak mentah merosot di tengah meredanya kekhawatiran pasokan. Namun Amerika Serikat serta NATO mengatakan mereka belum melihat bukti penarikan tersebut.

Di sisi lain, sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga produsen melonjak pada Januari. Angkanya naik dua kali lipat dari yang diharapkan. Hal ini memperkuat ekspektasi para ekonom bahwa Federal Reserve akan menghadapi inflasi dengan menaikkan suku bunga utama.

Pasar melihat bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter Maret mendatang.

Musim pelaporan kuartal keempat memasuki periode terakhirnya, dengan 370 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 78,1 persen telah mengalahkan perkiraan analis.

Saham Restaurant Brands International naik 3,6 persen setelah operator makanan cepat saji itu mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan kuartalan. Sementara itu saham Hotelier Marriott International juga mengalahkan ekspektasi Wall Street. Perseroan mencatatkan kenaikan tingkat hunian, membuat sahamnya naik 5,8 persen.

Perusahaan terkait perjalanan lainnya juga turut melonjak. Indeks maskapai S&P 500 dan indeks hotel/restoran/rekreasi masing-masing naik 5,9 persen dan 2,4 persen. Saham perusahaan infrastruktur cloud Arista Networks juga melonjak 5,8 persen setelah memperkirakan pendapatan kuartal saat ini lebih baik dari perkiraan.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,63 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 12,60 miliar saham.

MENGUAT TERBATAS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan, Rabu (16/2). Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (15/2), IHSG berakhir di zona hijau dan ditutup naik 73,011 poin (1,08 persen) ke posisi 6.807,497.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai pergerakan IHSG sebagai technical rebound pasca mengalami tekanan pada beberapa waktu sebelumnya. Selain itu, sentimen dari pergerakan market global maupun regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga waktu mendatang.
“jika terjadi koreksi wajar maka momentum fluktuatif harga masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek, menengah maupun panjang,” ujar William dalam risetnya, Rabu (16/2).
Saham-saham yang direkomendasikan William di antaranya PT Bank Central Asia TBK (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah TBK (ITMG), PT Semen Indonesia (Persero) TBK (SMGR), PT Tower Bersama Infrastructure TBK (TBIG), PT Astra Internasional (ASII), PT Summarecon Agung TBK (SMRA), dan PT Astra Agro Lestari TBK (AALI).
Sementara itu, Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik sekitar 423 poin. Sentimen positif juga datang dari tensi geopolitik yang menurun, setelah Rusia menarik pasukan kembali ke barak. Sebelumnya, memanasnya konflik Rusia dan Ukraina mempengaruhi pergerakan IHSG.
“Jika reboundnya Indeks DJIA digabungkan dengan naiknya EIDO sebesar 2.27 persen, Nikel dan CPO, maka berpotensi menjadi sentimen positif pendorong penguatan lanjutan IHSG dalam perdagangan Rabu ini,” kata Edwin.

 

Leave a Comment