AS Bersiap untuk Puncak Corona, Wall Street Melesat

Indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street melesat pada penutupan perdagangan awal pekan ini. Masing-masing indeks naik sekitar 7 persen, setelah AS melaporkan angka kematian harian akibat COVID-19 di New York berkurang.

Hal tersebut memicu optimisme adanya penurunan level pandemi virus corona di dunia.

Dilansir Reuters, Selasa (7/4), Dow Jones Industrial Average naik 1.627,46 poin atau 7,73 persen menjadi 22.679,99, indeks S&P 500 naik 175,03 poin atau 7,03 persen menjadi 2.663,68 dan Nasdaq Composite bertambah 540,16 poin atau 7,33 persen menjadi 7,913.24.

Ketiga indeks mencatat kenaikan persentase harian terbesar sejak 24 Maret.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, rawat inap pasien corona turun dan tingkat kematian telah mendatar di kota yang warganya paling banyak terinfeksi virus tersebut. Namun dia tetap mengingatkan agar tidak berpuas diri.

“Melihat pasar melambung seperti itu, meskipun fundamentalnya terus jatuh bebas, pasar melihat dan mengatakan ‘enam bulan dari sekarang segalanya akan naik,” kata Sam Stovall, kepala investasi strategist di CFRA Research di New York.

Bahkan dengan tanda-tanda itu, para pejabat AS bersiap untuk ‘puncak kematian’ dari pandemi, dengan estimasi jumlah kematian mencapai 10.000 orang.

Ukuran ketakutan Wall Street pun turun ke level terendah dalam dua pekan terakhir, namun tetap pada level tinggi. Selama krisis keuangan 2007-2008, S&P 500 membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mencapai titik terendah, bahkan setelah indeks volatilitas anjlok.

Seluruh komponen Dow Jones berada di wilayah positif, dipimpin oleh kenaikan 19,47 persen saham Boeing (BA.N). Sektor utilitas tercatat yang berkinerja baik sepanjang tahun ini, naik lebih dari 8 persen.

Indeks perbankan S&P 500 melonjak 8,21 persen dan mencatat kenaikan harian terbaik hanya dalam sepekan.

Baca Juga:   Apakah Harus Paham Ekonomi Agar Investasi Saham Sukses?

Sementara itu, indeks S&P 500 diperkirakan akan memasuki resesi pendapatan pada tahun ini, dengan penurunan laba di kuartal pertama dan kedua, menurut data Refinitiv. Pendapatan di sektor seperti maskapai penerbangan, barang mewah, dan industri diperkirakan menurun.

Saham Versace, Capri Holdings (CPRI.N) melonjak 25,9 persen, setelah perusahaan berencana membuka toko-tokonya setelah 1 Juni dan akan meninggalkan seluruh 7.000 karyawannya di Amerika Utara.

Saham Zoom video conferencing app (ZM.O) turun 4,1 persen karena kekhawatiran atas praktik privasi data dan meningkatnya persaingan dari aplikasi sejenis.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 12,62 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 15,52 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

 

Leave a Comment