Angka Pengangguran AS Turun, Wall Street Menguat

Pada perdagangan Kamis, 18 Januari 2024, indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup menguat. Kenaikan Wall Street itu ditopang oleh data pasar tenaga kerja yang kuat memberikan bukti terbaru kekuatan ekonomi AS.

Mengutip Reuters, Jumat (19/1), indeks Industri Dow Jones (.DJI) naik 0,54 persen menjadi 37.468,68, S&P 500 (.SPX) naik 0.88 persen menjadi 4,780.94 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 1,35 persen menjadi 15.055,65.

Rekan The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan dalam risalah pertemuan terbarunya bahwa terlalu dini untuk membahas pelonggaran kebijakan.

Di sisi lain, sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pengangguran turun ke level terendah sejak September 2022. Hal ini menimbulkan keraguan lebih lanjut mengenai apakah bank sentral AS akan memangkas suku bunga target dana Fed pada akhir pertemuan kebijakan bulan Maret.

“The Fed sangat bergantung pada data dan data telah menunjukkan bahwa perekonomian terus menguat,” kata Ahli Strategi Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey.

“Tidak terlalu kuat, tapi mungkin cukup kuat untuk menghindari resesi meski suku bunga dinaikkan,” tambah dia.

Ghriskey bilang, data yang solid, selain kegelisahan seputar potensi eskalasi konflik di Timur Tengah, membantu menjaga tekanan pada imbal hasil Treasury.

Pasar keuangan sendiri memperkirakan kemungkinan sebesar 55,7 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret. Angka itu turun dari 70,2 persen pada minggu lalu, menurut alat FedWatch CME.

“Ekspektasi penurunan suku bunga (pasar) cukup agresif. Penurunan suku bunga pada bulan Maret nampaknya sangat prematur, terutama mengingat kekuatan perekonomian,” ungkap Ghriskey.

LANJUTKAN PENGUATAN

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan ke level 7280-7300 pada Jumat (19/1). IHSG berakhir di zona hijau menguat 0,73 persen ke level 7.252,967 pada perdagangan Kamis (18/1).

Tim Analis Phintraco Sekuritas melihat, secara teknikal terdapat golden cross pada Stochastic RSI didukung dengan volume yang stabil.

Sentimen eksternal berasal dari perilisan sejumlah data ekonomi. Salah satunya adalah klaim awal tunjangan pengangguran AS yang turun 16,000 menjadi 187,000, yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 Januari, level terendah sejak September 2022.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, realisasi ini lebih rendah dari ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters yang sebesar 207,000.

“Data ini menjadi indikator penting mengenai arah kebijakan suku bunga The Fed yang akan dirilis pada Rabu 31 Januari,” tulis Tim Analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (19/1).

Selain itu, investor juga menanti rilis hasil pidato dari beberapa petinggi The Fed dan ECB yang dilaksanakan pada Kamis malam (18/1).

Sementara dari dalam negeri, IHSG baru terefleksi sentimen dari BI yang mempertahankan suku bunga acuannya di 6 persen. “Hal ini sebagai upaya menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tetap terkendali di level 5,1 sampai 5,3 persen pada 2024,” tambah riset tersebut

Sementara, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova melihat, IHSG akan membuka peluang terhadap ekstensi wave b menuju 7300-7350 hanya jika IHSG menembus ke atas fraktal 7281. Sebaliknya IHSG mestinya akan melemah ke 7111 apabila masih bergerak di bawah 7281.

“Level support IHSG berada di 7111, 7021 dan 6931, sementara level resistennya di 7300, 7422 dan 7503. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan dalam risetnya pada Jumat (19/1).

Ivan kemudian merekomendasikan saham PGAS, SMGR, TLKM, TOWR, UNVR. Sementara Phintraco Sekuritas memilih saham BRIS, BBRI, ERAA, SSIA untuk perdagangan hari ini.

 

Leave a Comment