Ada Sinyal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Bervariasi

Setelah data ketenagakerjaan mendukung spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga secepatnya pada Maret, Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (5/12/2023).

Mengutip Reuters, Rabu (6/11), S&P 500 turun 0,06 persen berakhir di 4.567,18 poin. Nasdaq menguat 0,31 persen menjadi 14.229,91 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,22 persen menjadi 36.124,56 poin.

Perusahaan-perusahaan besar menguat karena imbal hasil Treasury merosot ke posisi terendah dalam beberapa bulan. Nvidia (NVDA.O) dan Apple (AAPL.O) naik lebih dari 2 persen, sementara Amazon.com (AMZN.O) dan Tesla (TSLA.O) naik lebih dari 1 persen.

Sebagian besar indeks sektor S&P 500 berakhir turun setelah data menunjukkan lowongan pekerjaan AS turun pada bulan Oktober 2023 ke level terendah sejak awal tahun 2021, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah.

Pasar global akan terpengaruh oleh volatilitas yang lebih besar pada tahun 2024, karena The Fed memangkas suku bunga acuan lebih sedikit dibandingkan perkiraan pasar berjangka, prediksi ahli strategi di BlackRock Investment Institute dalam diskusi panel.

“The Fed mungkin sudah selesai menaikkan suku bunganya, dan satu-satunya pertanyaan yang belum terselesaikan adalah kapan mereka mulai menurunkan suku bunganya,” kata Kepala strategi investasi CFRA Research, Sam Stovall.

Investor pasar saham secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan minggu depan. Suku bunga berjangka juga menunjukkan kemungkinan 65 persen penurunan pada pertemuan The Fed bulan Maret, menurut alat FedWatch CME Group.

Laporan lain menunjukkan aktivitas sektor jasa AS meningkat pada bulan November. Pada Jumat, laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif untuk November akan memberikan kejelasan yang lebih besar mengenai keadaan pasar tenaga kerja.

Volume perdagangan bursa AS relatif besar, dengan 11,9 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,6 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.

ZONA HIJAU

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau atau naik 7,254 poin (0,10 persen) ke 7.100,855 pada penutupan perdagangan saham sore ini, Selasa (5/12). Indeks LQ45 ditutup naik 0,6 poin (0,06 persen) ke 940,754.

Sebanyak 223 saham naik, 316 saham turun, dan 226 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 1,48 juta kali dengan total volume perdagangan sebanyak 37,097 miliar saham senilai Rp 11,264 triliun.

Saham-saham top gainers sore ini di antaranya:

Petrosea naik 1.050 poin (25 persen) ke 5.250

Kimia Farma naik 205 poin (24,55 persen) ke 1.040

Phapros naik 120 poin (20,51 persen) ke 705

Royal Prima naik 16 poin (20,25 persen) ke 95

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah sore ini melemah 42 poin (0,27 persen) ke Rp 15.505 per dolar AS.

Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 455,5 poin (1,37 persen) ke 32.775,8

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 318,19 poin (1,91 persen) ke 16.327,86

Indeks SSE Composite di China turun 50,6 poin (1,67 persen) ke 3.075,4

Indeks Straits Times di Singapura turun 8,68 poin (0,28 persen) ke 3.075,4.

 

 

Leave a Comment