Saham IPO Tahun 2024, Apakah Masih Menguntungkan?

Saham IPO tahun 2024 kembali menjadi pusat perhatian. Masalahnya, harga saham yang mendapat jadwal IPO paling awal tahun ini justru ambles dalam sekejap.

Emiten kontraktor infrastruktur PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) mencatatkan oversubscribed sebesar 70,89 kali dalam proses IPO. Saham ASLI kemudian mulai melantai di bursa pada tanggal 5 Januari 2024 dengan harga IPO sebesar Rp100 per lembar. Tapi harganya langsung terjungkal hanya berselang beberapa menit setelah pembukaan.

Saham IPO Tahun 2024 Apakah Masih Menguntungkan

Harga saham ASLI merosot lebih lanjut dalam hari-hari perdagangan berikutnya sampai terduduk pada Rp57 per lembar pada penutupan hari Jumat tanggal 12 Januari 2024. Dapat dibayangkan seberapa banyak dana investor terjebak dalam saham IPO nyangkut ini.

Saham ASLI bukan satu-satunya IPO yang terindikasi suram dalam tahun 2024. Perlu diperhatikan bahwa BEI akan memfasilitasi pencatatan semua perusahaan yang mampu memenuhi persyaratan IPO, tetapi BEI tak menjamin “kualitas” semua emiten.

Data menunjukkan ada 29 perusahaan yang sedang antre untuk IPO di Bursa Efek Indonesia pada awal tahun 2024 saja. Diantaranya ada 6 perusahaan dari sektor konsumer nonprimer, 5 industri, 5 teknologi, 4 konsumer primer, 3 bahan baku, 2 energi, 2 infrastruktur, 1 properti, dan 1 transpotasi.

Sebanyak 19 perusahaan berskala menengah, yakni memiliki aset antara Rp50 miliar-Rp250 miliar. Sebanyak 8 perusahaan berskala lebih besar dengan aset di atas Rp250 miliar. Sedangkan 2 sisanya malah mempunyai aset kurang dari Rp50 miliar.

Situasi ini melahirkan pertanyaan yang kompleks: apakah saham IPO tahun 2024 masih menguntungkan? Belajar dari pengalaman tahun lalu, saham IPO masih prospektif. Hanya saja, risikonya terlalu tinggi dan tidak cocok untuk pemula maupun investor yang berorientasi jangka panjang.

Data BEI mencatat 79 saham IPO pada tahun 2023, tetapi hanya 28 saham yang menutup tahun dengan harga di atas harga IPO-nya. Sebanyak 51 saham lainnya masih berkubang pada tingkat harga di bawah IPO, termasuk sejumlah emiten yang kinerja keuangannya sebenarnya cukup baik.

Analisis fundamental dan berbagai pertimbangan kualitatif lain memang dapat membantu investor untuk memilih saham potensial, tetapi itu tak berlaku untuk saham IPO yang lebih terpengaruh oleh aksi bandar.

Saham IPO lebih sesuai untuk trader dan spekulan. Mereka selalu siap untuk ambil untung sekaligus cut loss saat harga bergerak ke arah yang berlawanan dengan perkiraan.

Tagged With :

Leave a Comment