4 Strategi Mendulang Cuan Dari Saham IPO

Lebih dari 70 perusahaan melaksanakan penawaran perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia sejak awal tahun 2023. Banyak saham IPO langsung menghasilkan cuan multibagger bagi investor, tetapi ada pula puluhan saham IPO lainnya yang ambles sampai gocap atau bahkan lebih rendah lagi.

Saham IPO memang menawarkan peluang profit yang melimpah. Akan tetapi, tidaklah mudah untuk mendulang cuan dari saham-saham yang baru saja melantai di bursa.

Strategi Mendulang Cuan Dari Saham IPO

Banyak risiko saham IPO yang patut dipertimbangkan. Saham IPO belum memiliki jejak harga yang dapat dianalisis secara teknikal. Perusahaan yang akan IPO belum merilis banyak laporan keuangan, prospektus paling-paling cuma memuat catatan selama tiga tahun terakhir atau sejak perusahaan berdiri. Saham IPO juga rentan jadi ajang manipulasi bandar.

Investor membutuhkan sejumlah strategi khusus agar dapat mendulang cuan dari saham IPO. Berikut ini empat (4) tips dan triknya:

  1. Utamakan membeli saham IPO yang akan memiliki kapitalisasi lebih besar. Harga saham-saham seperti ini mungkin tidak langsung meroket setelah tanggal debutnya, tetapi juga tidak mudah ambles hingga batas harga terendah.
  2. Hindarilah saham yang akan melantai di bursa lewat papan akselerasi. Perusahaan-perusahaan dalam papan ini biasanya baru saja berdiri dan belum memiliki latar belakangan keuangan yang cukup kokoh untuk menghadapi gejolak.
  3. Harga saham IPO bersifat fluktuatif, sehingga sebaiknya jangan hold terlalu lama. Pertahankan saham IPO maksimal selama beberapa bulan saja, atau sebaiknya langsung jual setelah memperoleh cuan yang cukup besar.
  4. Hindarilah saham IPO yang harganya sudah naik sangat tinggi, karena berisiko “nyangkut” akibat ketinggalan kereta. Lebih baik menerapkan strategi “buy on weakness” daripada “buy on strength” agar bisa sukses meraup cuan dari saham IPO.

Akhir kata, berhati-hatilah pada keserakahan yang menyesatkan. Banyak investor awalnya tak berniat untuk membeli saham IPO, tetapi kemudian ikut-ikutan mengoleksinya karena harga meroket pesat dalam waktu singkat. Sayangnya, kenaikan harga itu ternyata cuma akal-akalan bandar. Para investor itu baru sadar ketika harga sahamnya anjlok gara-gara dilepas bandar, sehingga mereka terpaksa jual rugi.

Tagged With :

Leave a Comment