4 Mitos Day-trading yang Wajib Anda Tahu Kebenarannya

Day-trading adalah aktivitas jual-beli aset keuangan jangka pendek dalam satu hari yang sama. Istilah ini lazim di kalangan trader forex, saham, dan futures. Pelakunya disebut sebagai “day-trader”.

Ada day-trader yang sangat aktif, open dan close hingga ratusan posisi trading setiap hari. Day-trader yang sangat aktif itu sering disebut “scalper” dalam forex atau “trader tiktok” dalam saham. Ada pula day-trader yang relatif kalem, open dan close 1-3 posisi saja setiap hari. Day-trading bisa jadi pekerjaan full-time, tetapi ada pula yang memperlakukannya sebagai sumber pendapatan sampingan saja.

Day-trading sangat populer di Indonesia karena dianggap sebagai alternatif termudah untuk mendulang profit dalam jangka pendek. Tapi, tahukah Anda, sejarah kesuksesan day-trader dalam jangka panjang itu lebih langka daripada kesuksesan investor long-term!?

5 Pantangan Trading Forex yang Sering Dilanggar Pemula

Salah satu hal yang sering kali luput diperhatikan oleh trader: day-trading itu melelahkan. Jarang sekali ada orang yang sanggup bertahan memelototi platform trading di tengah tekanan mental dan pasar setiap hari. Ada pula yang menerjuni day-trading karena memercayai mitos-mitos menyesatkan yang berbeda dengan fakta lapangan, sehingga akhirnya mengalami kerugian fatal.

Berikut ini beberapa mitos yang perlu Anda tahu kebenarannya agar tidak sembrono memulai day-trading:

  • Day-trading bisa bikin kaya lebih cepat.

Realitanya, day-trader juga butuh masa belajar dan berlatih sebagaimana investor jangka panjang. Day-trading bukanlah strategi profit instan. Meski ada peluang profit besar dalam waktu singkat, Anda akan menghadapi risiko rugi sama besarnya dalam waktu sama singkatnya.

  • Day-trader harus open posisi setiap hari.

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, ada day-trader yang aktif dan tidak. Apabila Anda memutuskan untuk jadi day-trader, Anda juga tak harus memaksa diri untuk open posisi setiap hari. Jika memang tidak ada peluang trading yang potensial, ya mengapa harus dipaksakan!? Realitanya, Anda cukup open posisi ketika ada peluang sesuai indikator-indikator yang diterapkan saja.

  • Day-trading tidak butuh modal besar.

Realitanya, besar modal yang diperlukan untuk day-trading itu berbeda-beda tergantung aset keuangan yang ingin diperdagangkan. Anda bisa mulai day-trading pada forex dengan modal hanya USD500. Namun, Anda akan butuh uang lebih dari Rp10 juta agar bisa memperoleh profit memadai dari day-trading pada saham.

Mengapa begitu? Karena forex memiliki fitur leverage yang lebih besar daripada saham. Leverage dapat memperbesar daya beli modal dengan dana pinjaman dari broker forex.

  • Day-trading bisa dilakukan di broker mana saja.

Realitanya, trader harus lebih jeli dalam memilih broker untuk day-trading. Agar profit tetap optimal, trader membutuhkan broker yang mematok fee rendah dan memberikan data harga real-time. Tak semua broker menyediakan fasilitas ini, khususnya broker saham yang kadang-kadang mengharuskan klien membayar ekstra untuk memperoleh data harga real-time tanpa delay.

Nah, diantara keempat mitos di atas, mana yang sebelumnya telanjur Anda percayai? Coba perbaiki perspektif ke depan agar tidak keliru lagi dalam menjalani karir day-trading Anda. Semoga sukses!

Tagged With :

Leave a Comment